Dilepas sang pemilik, Elang Laut terbang ke IAR Indonesia

Siang hari selepas hujan tanggal 20 Agustus 2008 yang lumayan deras, tim perawat satwa di Pusat Rehabilitasi Satwa IAR(International Animal Rescue) Indonesia dikagetkan oleh kedatangan seekor Elang Laut Perut Putih(Haliaeetus leucogaster) yang masih muda dalam keadaan basah kuyup bertengger di atas kandang yang baru saja selesai pengerjaanya. Selain kondisi bulu yang basah kuyup, elang laut tersebut terlihat lemah dan terdapat luka di dadanya. Saya sendiri yang waktu itu melintas didekat kandang dimana elang laut tersebut bertengger juga kaget ketika salah satu teman saya memberi tahukan kalau di atas kandang ada elang. Awalnya saya sendiri tidak begitu kaget. Saya kaget karena yang bertengger itu elang laut. Kenapa kok elang laut bisa sampai ke lokasi IAR Indonesia yang berada di Kaki Gunung Salak, Bogor?….

Saya langsung menghubungi teman saya yang kebetulan sedang ada dikantor dan akhirnya kami memutuskan untuk menangkap elang tersebut dengan pertimbangan bahwa elang ini pasti sengaja dilepas oleh si pemilik karena kemungkinan sudah tidak mampu lagi memberi makan. Saya naik ke atas kandang membawa satu jaring dengan penuh kehati-hatian supaya elang tersebut tidak terbang. Tapi ternyata si penguasa perairan itu masih bisa terbang. Untungnya, si elang terbang tidak jauh tapi tepat di atas karantina dan bertengger di salah satu pohon yang ada di sebelah karantina. Kami sediakan jebakan yang di atasnya kami taruh makanan dengan harapan elang tyersebut akan turun. Tapi sampai sore, sampai hampir semua orang pulang kerja si elang masih saja belum turun. Apa mungkin takut karena ditunggu? Akhirnya elang itu kami tinggal sendiri. Saya pun pergi mandi…

Selesai mandi saya lihat si elang sudah tidak ada di tempatnya. Setelah saya tengok ke tempat dimana makanan dan jebakan disiapkan ternyata si elang sedang melahap potongan ikan. Tapi begitu mengetahui saya mendekat dia langsung terbang ke arah sawah. Saat itu saya berfikir bahwa elang itu akan susah ditangkap makanya saya tinggal Shalat Ashar,… Selesai shalat, saya lihat kok ada orang kampung yang berjalan memnuju dimana elang itu tadi terbang. Penasaran,.. salah seorang warga menanyakan tentang elang tyersebut ke saya ” Asman,.. apa itu elang dari IAR yang terlepas?” … ” Ya, itu elang dari sini tapi bukan punya kami. Kemungkinan itu ada orang yang sengaja melepasnya karena ini bukan elang yang berasal dari daerah pegunungan seperti ini. Itu elang laut. Makanya mau kami tangkap” jawaban saya saat itu. ” Ya udah, ayo kami bantu. Kasihan sepertinya elangnya sakit”. Kata orang tadi. Saya kira orang itu mau tangkap sendiri dan mau dijual tu elang. Ternyata saya salah sangka. Ternyata benar dugaan saya dan teman-teman saya. Elang tersebut memang sengaja dilepas sama pemiliknya. Itu terlihat dari luka dan Bumblefoot yang sudah lumayan parah. Sangkin laparnya dan sudah mulai lemah, selain itu juga bulunya basah, elang tersebut jadi mudah untuk ditangkap. Pertama saya bingung. Harus tangkap pakai apa? Saya gak bawa jaring maupun sarung tangan. Akhirnya saya korbankan kaos yang sedang saya pakai untuk menangkap elang yang  malang itu.

Elang sudah di Handling, tim medis sudah siap, pemeriksaan secara fisik dan pemberian multivitamine dan obat kutu pun di berikan. Ketika berada ditangan saya, itu elang tidak melawan sama sekali karena memang kondisinya saat itu benar-benar sudah mulai melemah. Kondisi badanya kurus, sampai-sampai tulang dadanya benar-benar terasa ketika saya raba. Bumblefoot yang sudah lumayan parah terlihat pada cakar belakang di masing-masing kaki. Tapi elang tersebut sedikit mempunya harapan untuk bisa sembuh dari penyakit di kakinya. Karena kebetulan saat itu ada dokter hewan dari Australia yang sudah terbiasa dengan kasus bumblefoot pada elang.

Tanggal 23 tim medis memutuskan untuk mengoperasi bumblefoodnya tapi ternyata setelah dilakukan pembiusan secara general kondisinya tidak stabil akhirnya tim medis memutuskan untuk menunda operasinya sampai berat badanya meningkat. Ternyata berat badan yang 2,3kg itu berpengaruh pada kondisinya ketika mamu dioperasi. Operasi ditunda akhirnya diputuskan untuk dilakukan treitment pengobatan menggunakan salep antibiotik setiap hari untuk mengurangi pembengkakan.

Semakin hari kondisinya semakin bagus. Prilaku makan semakin bagus dan agresifitasnya juga meningkat. Yang tadinya ketika dipegang untuk di oabati hanya diam saja, sekarang sudah melawan dengan berontak dan mencoba menggigit tangan dokter hewan yang sedang menanganinya ketika mata si elang terbuka dari penutupnya. Berat badanya meningkat drastis.

Berikut catatan berat badan mulai dari pertama dilakukan penimbangan berat badan sampai terakhir kami timbang:

  • 20/08     2,3kg
  • 24/08     2,8kg(habis makan ikan ukuran 300gram)
  • 26/08     2,6kg
  • 30/08     2,8kg
  • 06/09     2,8kg
  • 11/09     3,1kg

Terakhir penimbangan berat badan dilakukan ketika pemindahan kekandang display. Pemindahan dari ruangan tertutup ke kandang display silakukan setelah ada hasil uji Laboratorium dari Balai Besar Penelitian Veteriner(Balitvet) Bogor yang menyatakan bahwa elang tersebut terbebas dari penyakit menular. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan standar bio-security karena beberapa tahun terakhir banyak kasus tentang Avian Influenza-H5n. Selain uji H5n dilakukan juga uji ND.

Ternyata elang juga mempunyai rasa yang kita tidak tau. Ketika elang tersebut dilepas oleh si pemilik keadaanya mungkin memang sudah buruk. Tapi setelah dilepas elang tersebut kemungkinan tidak bisa mencari mangsa dan mendapat makanan sehingga kondisinya sampai kurus dan lemah. Tapi insting itulah yang membawa elang tersebut sampai ke IAR Indonesia agar bisa ditolong. Saat ini kondisinya sudah cukup bagus. Ketika ada orang yang mendekat ke kandangnya, si elang akan langsung loncat/terbang dari tenggeran dan menabrak-nabrak jaring seolah ingin menghindari dari manusia yang menurut dia, mungkin, manusia itu jahat.

5 thoughts on “Dilepas sang pemilik, Elang Laut terbang ke IAR Indonesia

  1. mas asman, salam kenal.
    salut buat aksi untuk bahak nya. sip…
    sekarang kabar bahaknya gimana? kirim kabar ya?
    oiya, salam juga buat mas gunawan.

    salam hangat
    arif ndoet

    Like

  2. Salam kenal juga rif,.. senang bisa berkenalan.
    Kalau gak salah kamu juga aktif di Millistnya SBI kan?
    Ok, nanti saya sampein salamnya ke gunawan….

    Like

  3. mas asman, boleh tahu info IAR dimana? karena mungkin elang yang saya beli karena kasihan di jual diiket di pinggir jalanan pengen saya taruh di IAR biar nanti bisa kembali ke habitat yang bener..

    Like

  4. hi arik,.. memangnya kamu sudah berapa lama memelihara tu elang?… kalau iar kantornya berada di kawasan curug nangka bogor.
    kasian ya tu elang,… tapi maaf kami tidak bisa menerima elang yang ada di kamu karena kami saat ini tidak mempunyai kandang untuk elang. yang ada, yang untuk elang laut, itu juga karena keadan urgent saja.
    oia, kalau boleh tau jenis elangnya apa ya?.. atau kalau bisa kirim fotonya ke asman_adi@yahoo.com. siapa tau saya bisa bantu untuk menyalurkan ke tempat lain yang bisa menanganinya lebih lanjut.

    terima kasih,..
    asman

    Like

  5. andai semua falconary itu bs berbuat sperti cerita diatas
    mungkin cucu sy nanti msh bisa melihat elang mlayang d langit indonesia

    Like

Leave a comment