Menyusuri Kali cibadak Memburu Burung

Kamis, 18 Juni 2009
Pulang dari lokasi kerja di sekitaran Kawasan Curug Nangka sekitar jam 8 pagi karena kebetulan malamnya malas pulang. Pagi setelah mandi bingung mau ngapain dan tempat yang menjadi tujuan kalau sedang bingung gak tau mau ngapain paling kost temen yang kebetulan dekat dengan kostku.
Ternyata temenku juga mau pergi.
“Ikut aja yuk ke suaka elang. Lagian ngapain juga dirumah ga ada teman”. Ajak temenku, Gunawan.
“ Ya lah,.. Eh,.. sekalian pengamatan burung yuk!”. Kataku
“ Ya udah”.
Tadinya sih aku Cuma mau nitip kuitansi untuk di tanda tangani salah seorang yang ada di suaka elang yang waktu pelatihan RAIN jadi penanggung jawab untuk Konsumsi peserta.
Akhirnya aku pun beranjak pulang untuk ganti pakaian lapang sekalian mengambil sepeda motorku yang akan selalu siap mengantar kemanapun si empunya pergi kecuali ke kamar mandi,.. hehehehee,…
Buku catatan kecil beserta pensil, kemudian Binocullare tak lupa aku siapkan dan segera ku masukan ke dalam tas sebagai perlengkapan pengamatan. Setelah semua beres dan sepertinya sudah tidak ada yang tertinggal, langsung saja si Shogun SP yang angsuran kreditnya belum lunas itu pun aku hidupkan dan siap berangkat. Akhirnya setelah semua beres untuk persiapan pengamatan burung kami pun berangkat menuju lokasi suaka elang di Loji, Kecamatan Cogombong, Bogor.
Perjalanan dengan kondisi jalan yang naik turun kami tempuh kurang lebih satu jam dan kami pun sampai di lokasi.
Sekitar Pukul 11.10 wib kami mulai menyusuri Sungai Kecil yang menuju Curug Cibadak untuk pengamatan burung. Baru saja mau turun ke Sungai, di atas kanopi tanaman hutan Pinus seekor Elang Jawa(Spizaetus bartelsi) yang masih berwarna cokelat terang sedang soaring. Kami pun langsung mengarahkan Bino kami kea rah dimana si elja muda itu soaring. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Baru mau mulai pengamatn sudah di sambut si elja yang menjadi mascot Negara kita tercinta. Hanya beberapa kali putaran akhirnya si elja menghilang ke balik bukit dan kami pun melanjutkan perjalanan kami menyusuri kali cibadak yang batunya besar-besar dan airnya yang sangat jernih sampai-sampai dasar air itu terlihat.
Suara riuh burung Cucak Kutilang(Pycnonotus aurigaster) riuh terdengar saling saut sautan satu sama lain menambah suasana hutan begitu terasa.
“ Kemarin disini ada Meninting Kecil”. Kata gunawan. Burung kecil dengan warna bulu hitam dengan garis putih di kepala, sayap dan corak-corak putih pada ekornya itu mempunyai nama latin,Enicurus velatus,itu memang sungguh indah menurut keterangan beberapa teman saya yang sudah pernah melihat. Saya yang belum pernah melihat langsung dan hanya mendengar suaranya jadi penasaran. Seperti apa sih bentuknya?.. Belum juga jalan begitu jauh si meninting terlihat di antara semak dan terbang ke batu besar di depan kami dan menghilang. Meninting Kecil itu seperti Guide perjalanan kami menuju Curug Cibadak. Ia kadang muncul di depan kami hanya beberapa meter kemudian meghilang lagi.
Setelah mengamati beberapa burung semak kami berhenti sebentar untuk istirahat. Kami yang sedang duduk-duduk sambil sesekali melihat ke pepohonan kemabli di suguhi pemandangan si elja yang sedang soaring dan mengeluarkan suara khasnya. Tidak lama soaring ia menukik seperti hendak menangkap burung kecil makanan kesuakaannya. wussshhh…. ia menukik begitu cepat dan bertengger di salah satu pohon yang saya sendiri tidak tau pohon apa itu. Si elja hinggap di situ dan mengeluarkan suaranya yang begitu melengking. Tidak lam bertengger ia terbang lagi dan sepertinya perburuannya kali ini gagal soalnya ketika ia terbang sepengawasan kami ia tidak membawa hasil buruanya. Puas mengamati aksi si elja kami pun melanjutkan kembali perjalanan menyususi Kali Cibadak.
Empat Puluh Menit perjalanan dari Information center suaka elang kami di suguhi seekor Beluk Jampuk(Bubo sumatranus) yang begitu gagah. Sebelum kami melihat langsung, gunawan sudah melihat seekor elang besar terbang dari pohon dimana ia bertengger dan ternyata itu si beluk jampuk yang di ganggu oleh Srigunting Kelabu(Dicrurus leucophaeus leucophaeus). Si Bubo, begitu kami berempat menyebutnya. Kami jadi berempat saat pengamatan karena ditemani oleh salah satu Polhut TNGHS.
Selain elang, bubo dan srigunting yang suka mengganggu burung yang lebih besar terutama elang itu, terlihat beberapa burung Kacamata Gunung(Zosterops montanus) asik terbang saling kejar-kejaran dengan teman sejenisnya. Sekitar sepertiga perjalanan, kami menemukan sebuah sarang elang yang sudah tidak lagi di pergunakan. Hal itu di tunjukan dengan adanya tumbuhan yang tumbuh di sarang tersebut. Kemungkinan si empunya sarang itu memutuskan untuk pindah pada pohon lain karena ada aktifitas manusia yang membuat Bak Air di bawah pohon(sejenis ficus) yang dijadikan tempat untuk bersarang. Merasa ada gangguan dari aktifitas pembuatan bak air itu akhirnya si elang itu pun pergi meninggalkan sarangnya.
Sepanjang perjalanan menuju curug kami seperti di tuntun oleh si meninting kecil yang kadang mundul kemudian menghilang di antara bebatuan. Satu jam lebih perjalanan menyusuri sungai dengan batu-batu besar akhirnya kami sampai di Curug Cibadak. Hawa sejuk dan suara gemerujug air menghantam bebatuan menambah suasana menjadi lebih lengkap. Rasa tak sabar ingin segera masuk kedalam air yang begitu jernih akhirnya dapat sedikit terobati dengan tingkah laku meninting kecil yang malu-malu meloncat-loncat di atas batu besar yang jaraknya sekitar 5meter dari arah kami istirahat.
Byurrrr,….. mmggghhhh,… duingiiiiinnnnnnnn,…. Gak lebih satu menit masuk ke air dan keluar lagi. Air yang tertampung di sebuah batu besar itu begitu dingin. sekitar 15menit saya dan satu teman saya menikmati dinginya air curug cibadak. Karena tak tahan dengan dinginya air curug itu saya memutuskan untuk menyudahi main basah-basahan.
Duapuluhan menit cukup untuk kami menikmati indahnya Curug Cibadak dan memutuskan untuk kembali ke bawah. Tapi sayang, Curug yang harusnya tetap indah dan bersih sedikit terganggu pemandangannya dengan adanya beberapa bungkus plastic bekas makanan kecil yang di tinggal oleh pemiliknya. Hampir disepanjang jalan kami turun kami melihat beberapa plastic dan kain berserakan mengotori jalur menuju curug tersebut.
Di pertengahan menuju pulang ada sebuah shelter dan kami pun istirahat sebentar. Kebetulan ada pohon jambu air. Melihat pohonya sedang berbuah, teman saya, Mono, langsung naik. saya bertiga tetap duduk di shelter. Suara burung begitu jelas terdengar di samping kami. Setelah mencoba mencari dari mana arah suara itu akhirnya yang punya suara itu keluar dari semak-semak. Seekor burung kecil dengan warna jingga di kening dan dada bertengger pada ranting-ranting kecil. Jaraknya hanya sekitar dua meter dari tempat kami duduk. Setelah di cocokan dengan gambar yang ada di fieldguide ternyata itu jenis Tukik Tikus(Sasia abnormis). Si tukik tikus itu pergi di gantikan dengan pemandangan seekor Sikep Madu Asia(Pernis ptilorhynchus ptilorhynchus) sedang soaring. Tapi si OHB begitu kami menyebutnya, tidak lama memperlihatkan keanggunanya di udara pada kami karena dia langsung menghilang ke balik bukit.
Sepertinya cuaca sudah mulai tidak mendukung untuk kamii berlama-lama di atas dan kami pun bergegas turun. Jalan berbatu hasil susunan penduduk local cukup membuat kaki-kaki saya pegal karena susunan batu itu tidak sama rata. Ada yang tinggi dan ada yang rendah.
Tiga jam perjalanan pergi pulang antara Information center dengan curug bukan waktu yang lama karena perjalanan kami cukup menyenangkan dengan berbagai burung yang menemani perjalanan kami. Akhirnya, yang di pagi hari bingung mau ngapain, dapat terbayarkan dengan perjalanan ke curug cibadak dan beberapa jenis burung yang membuat perjalanan tidak mengecewakan.
Setelah istirahat sebentar kami pun memutuskan untuk kembali ke Ciapus dimana kami bertiga tinggal. hari yang menyenangkan,…(^-^),….

List Burung sepanjang jalur sungai curug cibadak, Loji, Bogor

  1. Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
  2. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)
  3. Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
  4. Srigunting Gagak (Dicrurus anectans)
  5. Srigunting Kelabu (Didrurus leucophaeus leucophaeus)
  6. Tekukur Biasa (Streptopelia chinensis)
  7. Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)
  8. Meninting Kecil (Enicurus velatus)
  9. Kacamata Gunung (Zozterops montanus)
  10. Dederuk Jawa (Streptopelia bitorquata)
  11. Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)
  12. Empuloh Janggut (Alophoixus bres balica)
  13. Tukik Tikus (Sasia abnormis)
  14. Wiwik Uncuing (Cuculus sepulclaris)
  15. Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhynchus ptilorhynchus)
  16. Gelatik Batu Kelabu (Parus major)
  17. Cinenen Kelabu (Orthotomus ruficeps)
  18. Cekekak Sungai (Todirhampus cloris)
  19. Perenjak Jawa (Prinia familiaris)
  20. Bentet Kelabu (Lanius schach)

One thought on “Menyusuri Kali cibadak Memburu Burung

  1. wah, mantap nih, pr buat kegiatan ntar malah udah dikerjakan nih…kekekeke….

    kalo ada foto2nya asik tuh…atau minimal ilustrasinya.
    kapan2 birdwatching lagi, sekalian aku hunting foto2nya yuk…tapi mungkin perlu waktu agak lamaan, secara mesti sabar nunggu moment…

    btw, ntar dikabari lagi deh, detail rencana kegiatan yg bareng temen2 SBI ya…

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s