Sorak-sorak Murid Sekolah Dasar dai Kebon Jeruk Jakarta Barat semakin rame ketika salah satu guru mereka mengumpulkan masing-masing kelompok yang akan masuk lebih dulu ke Kebun Raya Bogor. kelompok dari Kelas I yang mendapat kesempatan pertama masuk langsung berebut masuk. Mungkin rasa ingin tau yang begitu besar mengenai kebun raya yang membuat mereka begitu semangat.
Saya membeli tiket masuk 2 untuk saya dan teman saya. Bukan untuk ikut kegiatan anak-anak SD itu lho,… tapi untuk ngamatin Manuk(burung). Sebenarnya kegiatan pengamatan burung kali ini karena bingung dalam mengisi waktu cuti saya yang tinggal 1 hari lagi. Anak-anak sekolah dasar itu dari pintu masuk langsung membelok ke arah kiri sedangkan saya mengarah ke kanan ke Jalan mexico. Itu merupakan jalur pengamatan yang biasa dilewati teman-teman pengamat burung yang lain.
Suara mesin pemotong rumput membuat buruntg-burung enggan untuk mendekat ke pohon yang biasanya banyak burungnya. Tapi ada satu pohon yaitu pohon Flamboyan yang cukup menarik untuk di amatin. “Kok ngamatin pohon ki piye tho? jare arep ngamatin burung,..”.. hehehe,.. tenang bos. Di pohon itu ada Burung Takur ungkut-ungkut/Coppersmith Barbet/ Megalaima haemacephala, sedang membuat lobang pada salah satu dahan yang kelihatanya sedikitlapuk untuk bersarang. Baru kali ini saya melihat jenis ini dan yang menarik langsung melihat pas membuat sarang.Selain burung yang sedang membuat sarang, di pohon itu juga sedang ada tontonan menarik dari Cucak Kutilang/Sooty-headed Bulbul/ Pycnonotus aurigaster, yang sedang mengasuh anaknya sambil sesekali memberinya makan. Burung Cabe Jawa/Scarlet-headed Flowerpecker/ Dicaeum trochileum ,juga tak ketinggalan ikut menambah jenis burug yang ikut mencari makan di pohon tersebut.
Setelah puas ngamatin ketiga jenis burung tersebut dan teman saya juga sudah dapat banyak foto kami pun melanjutkan perjalanan dengan harapan bisa mendapat hasil yang lebih banyak lagi. Tidak jauh dari lokasi s takur membuat sarang dan si kutilang mengasuh anaknya, suara keributan yang datangnya dari sekelompok Perenjak Jawa/Bar-winged Prinia/ Prinia familiaris, menarik perhatian kami untuk mengamati mereka dan mengambil gambar sebanyak-banyaknya. Ternyata keributan itu dipicu oleh perebutan sang “betina” antara “pejantan” satu dengan pejantan lainya. Sebuah tontonan yang sangat menarik. Dari sini kami mengambil kesimpulan “apakah di bulan-bulan ini banyak burung yang akan melakukan perkembangbiakan?” soale bukan hanya takur yang sedang bersarang tapi kami juga menemukan Cinenen Pisang/Common Tailorbird/Orthotomus sepium, yang sedang menyiapkan sarang. Saya baru tau kalau cinenen membuat sarangnya itu dengan cara menatukan daun yang satu dengan daun lainya dengan cara melekatkan ujungnya menggunakan getah. Kira-kira sampai saat ini ada yang sudah pernah maleakukan penelitian tentang prilaku berbiaknya burung-burung kecil seperti cinenen maupun perenjak dan jenis burung kecil lainya ya?… Kalau ini dijadikan penelitian mungkin akan menjadi sebuah penemuan yang sangat menarik di dunia perburungan.
Perjalanan ngamatin Manuk di KRB masih terus berjalan. Rencana mau motret Kowak Malam Abu/Black-crowned Night-heron/Nycticorax nycticorax, yang menjadi penghuni Danau Pegunting yang tepat berada tidak jauh dari Istana Bogor. Kebiasaan dari jenis tersebut adalah ketika siang mereka berkumpul di pohon-pohon yang ada di tengah danau buatan itu. Mereka berkumpul dalam jumlah banyak menunggu hari gelap.
Banyak jenis yang bisa dilihat di Kebun Raya Bogor. Ragam burungnya bisa dibilang banyak, hanya saja ketika yang belum tau maka mereka akan cuek dan asik dengan aktivitas mereka, wong tujuan mereka ke KRB buat senang-senang kok bukan mau ngamatin manuk. weleh,.. weleh…. buurng kok dilihatin,… hahaha,… anda salah!!!,.. menikmati burung yang di alamnya langsung itu memiliki tantangan tersendiri. Kita akan dibuat penasaran dan akan terus berusaha untuk mengetahui jenis yang kita lihat namun kita belum tau dengan pasti jenis apa?,….
Lanjut lagi cerita,… Nah,.. pengamatan kali ini saya juga ketemu dengan Walik Kembang/Black-naped Fruit-dove/Ptilinopus melanospila, yang warna bulunya benar-benar memikat hati. Sampai saya ngamatinya lebih dari 30 menit dan tak bosan-bosan untuk mengamatai tingkah lakunya yang sedang bercumbu dengan pasanganya,.. wow,.. it’s amazing!!!,… Puas ngamatin pasangan yang sedang kasmaran kami melanjutkan kembali pengamatan dan menuju ke tempat dimana si Kowak yang katanya aktif malam hari itu.
Semakin siang ternyata pengunjung di Kebun raya Bogor semakin banyak dan kebanyakan pada hari itu adalah rombongan dari sekolah-sekolah. Para murid mencatat apa yang mereka lihat. itu tugas yang dibebankan oleh guru-guru mereka ketika mereka berada di Kebun Raya Bogor. Mungkin itu yang membuat para adik-adik dari Salah satu Sekolah dasar di Sukabumi itu semangat dalam mengerjakan tugasnya,.. “daripada ga dapat nilai kak”…. hahaha,… Jangkrik!!
Ok,.. kita tinggalkan adaik-adik itu dan mari kita lanjutkan perjalanan kita mencari burung. Nah,.. di tengah perjalanan menuju kolam Kowak tiba-tiba burung Cabai Jawa yang memiliki warna bulu pada kepala sampai leher merah itu hinggap pada salah satu pohon yang tidak begitu tinggi dan jaraknya hanya sekitar 1,5 meter di depanku. langsung saja ku arahkan kamera ke buurng tersebut dan,.. krek,.. krek,.. krek,.. krekkk,.. dan banyak krek lagi buurng itu berhasil di abadikan dalam bentuk foto,.. hahaha,.. I can,…. Lihat hasil dah pasti dong,.. eh,. ternyata si cantik itu habis makan,.. terlihat di kamera burung tersebut menyantap telur semut yang lumayan besar dari Keroto(telur semut rangrang),… Kolam yang di huni kowak malam abu itu tinnggal bebebrapa meter lagi di depan kami,. Saya langsung menuju ke tempat yang memang menjadi tujuan saya untuk belajar memotret burung,..
Aha,.. anda terpaksa harus sedikit kecewa karena burungnya ga ada,.. Yo wes akhirnya kembali jalan,..
Bule(tourist) pungut botol air mineral,..
Saat kami sedang istirahat sambil nunggu burung Kepudang Kuduk Hitam/Black-naped Oriole/Oriolus chinensis, muncul kami melihat sebuah pemandangan yang patut untuk di tiru. Seorang turis yang umurnya sudah lupayan sepuh itu memungut Botol air minerah yang sengaja dibuang sama pengunjung dan membawanya sepanjang perjalanan dia. Ini merupakan sebuah pesan moral untuk kita orang Indonesia ketika kita bepergian jangan kita membuang sampah sembarangan apalagi itu sampah botol. Si bapak bule itu mungkin kalau tanganya lebih dari dua setiap botol dan plastik yang berserakan di jalanan yang ada di KRB akan dia kumpulkan dan di masukan ke tempat sampah yang ada.
Ayo,.. yang suka birdwatching jangan pernah buang sampah sembarangan,… Kalau Kentut boleh yang penting jauh-jauh dari rombongan,.. hahahaha,.. udah ah cape ngetiknya,… List Burung dapat dilihat di :
Pengamatan Burung di Kebun Raya Bogor
sumber foto: http://www.potlot-adventure.com/wp-content/uploads/2009/01/kebun-raya-bogor-2.jpg