Hari kebebasan untuk si “piter”

Accipiter trivirgatus photo by Iwan Londo

Pagi itu di hari Sabtu di bulan Oktober tanggal 17 sebuah prosesi pelepasliaran satu ekor Elang Alap Jambul,Accipiter trivirgatus, terlihat begitu meriah. Suaka Elang pada hari itu mempunyai Hajat besar yaitu pelepasliaran satu ekor elang yang telah menghuni fasilitas kandang beberapa bulan. Selain pelepasliaran kegiatan pada hari yang tak kalah penting adalah Peresmian Jembatan oleh Pihak Antam selaku donatur sehingga jembatan yang menghubungkan punggungan di resorts salak satu itu bisa kita gunakan saat ini, juga sekalian pembukaan Kemah Konservasi oleh Pihak Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kegiatan kemah konservasi yang di ikuti beberapa sekolah menengah atas yang di kordinir oleh Uni Konservasi Fauna Institut Pertanian Bogor merupakan kegiatan positif yang sangat bagus. Apalagi berbarengan dengan kegiatan pelepasliaran oleh suaka elang.

Elang yang dilepas terbilang tidak lama menghuni kandang di salah satu fasilitas yang ada di suaka elang. elang tersebut di evakuasi dari kantor balai TNGHS pada tanggal 07 September 2009 dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya tanggal 17 Oktober 2009. Proses yang sangat cepat sekali untuk ukuran rehabilitasi elang yang sudah pernah di pelihara oleh masyarakat. Awalnya Elang alap jambul yang masih muda itu di pelihara oleh masyarakat di sekitar kawasan taman nasional. Mengetahui bahwa elang tersebut merupakan jenis satwa yang dilindungi, salah satu tetangga dari si pemelihara itu melaporkan ke pihak taman nasional yang kemudian di tindaklanjuti dengan melakukan tindakan penyadartahuan yang akhirnya hasil dari pendekatan yang dilakukan oleh petugas taman nasional itu dengan diserahkanya elang tersebut. Akhir cerita setelah elang tersebut berhasil di evakuasi ke kantor taman nasional adalah di evakuasinya elang tersebut ke suaka elang. Kebetulan saya yang berangkat untuk mengevakuasi elang alap jambul itu dari kantor taman nasional yang berada di Kabandungan, Jl Raya cipanas, sukabumi. Butuh waktu 3 jam dari bogor untuk bisa sampai ke kantor yang menjalankan kebijakan pengelolaan kawasan halimun salak itu.

Lalu selanjutnya apa setelah elang tersebut di evakuasi?… Tindakan selanjutnya apa?..

Pada saat evakuasi di dapat info kalau elang tersebut sudah beberapa bulan di pelihara oleh masyarakat dan ada kemungkinan sudah bersinggungan dengan jenis unggas lainya. Ketika kita akan melepasliarkanya langsung maka kita harus tau status kesehatan elang yang akan dilepasliarkan. Untuk itu sekitar tanggal 10 september dilakukan cek medis di Laboratorium tepatnya di Balai Penelitian Veteriner bogor.

Nah, cek kesehatan sudah dilakukan walau[in belum di dapat hasilnya seperti apa hal yang juga tak kalah penting adalah pembuatan kandang habituasi buat si Piter. akhirnya di buatlah satu kandang habituasi dengan ukuran 4x5x6 meter dengan menggunakan jaring nyllon yang biasa di gunakan untuk menjaring ikan oleh para nelayan. Rela menahan dahaga di saat puasa saya harus ke Pasar Ikan yang berada di jakarta.

Pembuatan kandang pun segera dilakukan. Mulai dengan menyatukan sisi-sisi jaring dengan sisi lainya. Pada saat pembuatan kandang agak sedikit terburu-buru karena mendapat info bahwa elang akan dilepas tanggal 17 september sekalian peresmian jembatan dan pembukaan kemah konservasi,.. Mampus kubilang!!!!,.. tapi ternyata kami salah informasi. Bukan 17 sept tapi 17 okt,… ah… lega… akhirnya setelah kandang berhasil didirikan dan elang sudah di pindah ke kandang habituasi harus di pindah lagi dan kandang di robohkan lagi.

Dan sampai pada akhirnya kesempatan itu datang juga dan elang alap jambul yang saya kasih nama Piter itu dilepasliarkan walauun saya tidak bisa ikut menyaksikan ketika dia mengepakan sayapnya dan menghilang di balik pepohonan di Kawasan Loji, Resorts salak I tapi perasaan senang tetap ada karena saya juga ikut berpartisipasi. Sebelum hari H saya juga yang mendirikan kandang habituasi itu,.. pekerjaan yang melelahkan tapi menyenangkan karena si “piter” akhirnya akan menikmati kebebasanya. Dia akan menambah rame keluarga Raptor di Salak,…

Menurut informasi yang saya terima si piter langsung terbang jauh ketika jaring di buka. “Bagus piter, kau memang hebat” gumamku dalam hati. Banyak yang kecewa karena banyak yang tidak berhasil mendokumentasikan saat-saat si piter keluar dari kandang habituasi,… Dengan tanda Cincin di kakinya semoga si piter akan tetap bisa bertahan hidup dan suatu saat nanti saya bisa menemukanya di pepohonan sedang bertengger ketika saya Birdwatching disana,…

6 thoughts on “Hari kebebasan untuk si “piter”

  1. jadi teringat sarang A. trivirgatus yang ada di baluran. belum sempat diberi nama, eh si kecil dah terbang duluan hehehe… keep fight bro…

    Like

Leave a comment