Perluasan Lahan Perkebunan Sawit Mengancam Hutan di Jambi

Kompas/Yuniadhi Agung

Semenjak adanya program Transmigrasi yang diterapkan Pemerintah Pusat menyebabkan Hutan di Sumatera dan Kalimantan berkurang. Habitat satwa liar menghilang digantikan oleh manusia. Dengan dalih menyejahterakan Masyarakat hutan dan satwa liar nasibnya jadi merana.

Kini, karena kebutuhan untuk perluasan lahan perkebunan kelapa sawit hutan di Jambi makin terancam. Kebutuhan kebun sawit yang tidak sedikit menyebabkan hutan-hutan di Jambi makin berkurang.Seharusnya Pemerintah Daerah di Jambi selaku pihak yang memiliki kebijakan dalam masalah Tata Kelola menjadi pengontrol dalam hal ini supaya hutan yang menjadi habitat berbagai jenis satwa termasuk mamalia Besar seperti Harimau Sumatera(Panthera tigris sumatrae) dan Gajah Sumatera(Elepant maximus) ini tetap terjaga.

”Satu sisi sawit bisa dijadikan bahan bakar nabati pengganti minyak fosil. Namun, dalam kenyataannya, perluasan lahan sawit yang besar-besaran malah merusak lingkungan. Baik akibat hutan yang dirambah jadi kebun sawit, maupun karena dampak penggunaan pupuk dan pestisidanya,” kata Rukhayah seusai Workshop Kesiapan Lokal Menghadapi Perubahan Iklim, Rabu (23/12/2009), di Hotel Ratu, Jambi.(Kompas.com)

Foto oleh: swaberita.com

Masih menurut Rukhayah, Bukan hanya hutan yang dirambah, lahan gambut dan lahan sawah pun menjadi sasaran warga untuk ditanami sawit. Di Jambi, luas kebun sawit kini hampir mencapai 500.000 hektar, atau meningkat 21 persen dari luas kebun sawit pada tahun 2005, berkisar 403.467 hektar. Luasan lahan itu belum termasuk kebun-kebun rakyat skala kecil yang belum terdata. Sementara itu, secara nasional, dalam lima tahun terakhir, luas lahan sawit nasional meningkat dari 6 juta hektar menjadi 7,4 juta hektar pada tahun 2009.

Kemudian, Berdasarkan data Dinas Kehutanan Jambi, dari luas kawasan hutan Jambi 2,179 juta hektar, seluas 1,121 juta hektar kondisinya kritis. Luas lahan yang kritis di dalam kawasan hutan mencapai 971.000 hektar dan yang di sekitar hutan mencapai 151.000 hektar.

Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak ada tindakan serius dari pemerintah dalam hal ini pemerintah provinsi dan Departemen Kehutanan maka Habitat Gajah dan Harimau Sumatera di Jambi dalam satu dekade kedepan pasti akan hilang dan hanya meninggalkan perkebunan kelapa sawit. Tak dapat di pungkiri memang, kebutuhan pasar mengenai Minyak Sawit terus mengalir. Tapi jika hal seperti ini dikelola dengan baik dan dengan pengawan yang ketat maka Bisnis dan Konservasi akan dapat berjalan dengan baik.

4 thoughts on “Perluasan Lahan Perkebunan Sawit Mengancam Hutan di Jambi

Leave a reply to solvapotter Cancel reply