Entah tanggal berapa sudah lupa waku ada Pesan masuk di Inbox akun facebookku yang menanyakan tentang Birdwatching di Bogor, Gunun Gede dan Halimun. Intinya adalah ada orang yang ingin pengamatan burung dan minta di antar. Awalnya dih gak tau kalau yang mau pengamatan burung bukan orang indonesia karena yang mengirim pesan itu adalah orang indonesia yang disuruh temannya untuk menayakan hal tersebut. Obrolan mulai tempat-tempat strategis tapi banyak burung sampai dengan Paket Birdwatching plus dengan harganya. Wow,.. ini akan menghasilkan uan nih! Lumayan buat nambah-nambahin ongkos buat ke Pontianak.
Singkat cerita waktunya pun tiba. Tanggal 25 bertemu orangnya untuk membicarakan perihal trip pengamatan burung mulai dari tanggal 26. Pegamatan pertama adalah di Kebun Raya Bogor dan aku menjadi guidenya. Mrs Sushmitta namanya. Dia dari India. Seorang ibu-ibu yang sudah lumayan berumur itu bisa dibilang penggila burung.
Bermodalkan bahasa inggris pas-pasan mencoba memberikan pelayanan yang memuaskan. Jam setengal tujuh pagi sudah nyame di hotel. Pagi itu benar-benar gaya banget. Sarapan di hotel tapi menu makanannya tak kalah kalau kita makan di pinggir jalan. Nasi Goreng dengan rasa campursari. Ndak jelas rasa apa.
Selesai makan langsung menuju lokasi pengamatan yaitu Kebun Raya Bogor.
Begitu sampai di kebun raya pintu belum di buka padahal sudah jam setengah delapan. Si ibu Sushmitta langsung berkomentar yang kalau di artikan ke bahasa indonesia begini.
” Jam segini belum dibuka?”
“Mungkin sebentar lagi”. Jawab saya.
“Ok”. Dan dia langsung mengeluarkan senjatanya. Sebuah binocullare dengan ukuran 10X40mm.
“Ha,. Sooty Headed bulbul!.
Komentar dia ketika melihat Cucak Kutilang yang hampir tiap hari dia lihat di pekarangan rumahnya di India. Mungkin sudah bosan atau gimana yang jelas ketika melihat burung itu pasti dia berkomentar.
Pintu di buka dan kami langsung masuk untuk mencari burung yang lebih banyak lagi. Tuhan mungkin sedang berpiha padaku sang Tour guide dadakan. Seekor Purple throated sunbird yang dia belum pernah lihat di India menghampiri kami. Kau memang baik ya tuhan.
Huh,.. ternyata capek juga keliling kebun raya. Mungkin ini yang harus jadi pelajaran bahwa pengamatan burung dengan teman seperjuangan memang beda ketika kita pengamatan dengan orang lain yang punya duit. Harus siap kaki gempor.
Ada satu jenis yang menjadi target dia tapi tidak ketemu yaitu Javan Sparrow atau Gelatik Jawa. Mungkin dia agak sedikir kecewa karena tidak dapat ketemu yang menjadi target dia hari itu. Tapi, ada yang menyenangkan buat dia yaitu dengan melihat Pygmi Tit yang memang Endemik Jawa dan dia belum pernah lihat. Langsung dua sekali melihat dengan jarak cuku dekat.
Setidaknya ada sekitar 4 jenis yang dia belum pernah lihat bisa dia ketemukan di Kebun Raya. Black naped fruit Dove, Olive backed Tailorbirb, Scarlert headed Flowerpecker Walik Jambu serta Purple throated sunbird.
Dan pada akhirnya sebuah pelayanan yang memuaskanlah yang harus diberikan ketika kita membawa seseorang yang sanggup menyisihkan sedikit uangnya untuk membayar jasa kita.
kapan2 aku di-guide yo. tapi list manuk sing aku durung tau ketemu uakeehh banget lo… siap to? yo kira2 70an jenis lah… oke bro? hehehe…
LikeLike
@swiss: siap ndan!!! sing penting kan dari 70an iku minimal eneng sing iso ketemu,..
LikeLike