Sikep Madu Asia Pernis ptilorhynchus, Temminck, 1821.
Nama Lain: Alap-alap Madu, Sikep madu
Berukuran sedang 50 cm, Warna sangat bervariasi dalam bentuk, terang, normal, dari dua ras yang berbeda. Masing-masing ,meniru elang yang berbeda dalam pola warna bulu. Terdapat garis-garis pada ekor yang tidak teratur. Semua bentuk memiliki tenggorokan berbercak pucat kontras, dibatasi oleh garis tebal hitam, sering dengan garis hitam mesial. Ciri khas ketika terbang kepala relatif kecil menyempit, leher agak panjang, sayap panjang menyempit, ekor berpola. Pada saat soaring ekor cenderung mengembang.
Iris jingga, paruh abu-abu, beberapa perjumpaan memiliki sera kuning, bulu berbentuk sisik(terlihat dalam jarak dekat).
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Subphyllum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Falconiformes
Familly : Accipitridae
Genus : Pernis
Species : Pernis ptilorhynchus Temminck, 1821.
Penyebaran
Di Dunia: Palearktika timur, India, dan Asia Tenggara sampai Sunda Besar.
Di Indonesia: Ras yang berjambul panjang torquatus tersebar mulai dari peninsular Thailand dan Malaysia, Sumatera dan Borneo. P.p. ptilorhynchus menurut Ferguson-Less,J. And D. A. Christie. 2001 adalah Resident Jawa. Tetapi untuk kedua ras tersebut tersebar jarang di Sumatra, Kalimantan dan Jawa Barat. Ras Palearktika timur yang berjambul pendek, P.p. orientalis, tersebar di seluruh Sunda Besar samapi ketinggian 1200 merupakan pengunjung pada musim dingin.
Suara
Keras, tingkatan nada meninggi, seperti bunyi lonceng dengan empat tingkatan nada ’wii-wiy-uho” atau ”wiihiy-wiihiy”.
Habitat
Sering mengunjungi hutan pegunungan. Sewaktu terbang kepakannya dalam diikuti luncuran panjang. Melayang tinggi di udara dengan sayap datar.
Makanan
Makanannya berupa ulat, kepompong dan anakan tawon dan lebah. Lalat kerbau merupakan makanan yang disukainya.
Status
Ras yang berjambul panjang torquatus dan ptilorhynchus adalah jenis penetap dan ras Paleraktika Timur yang berjambul pendek, orientalis, pengunjung musim dingin (migran). Melakukan migrasi pada musim dingin selama bulan Agustus sampai Nopember dan Kembali bulan Maret hingga Mei.
Di Indonesia diketahui masuk melalui Sumatera, Borneo, Sulawesi kemudian ada beberapa jalur lagi sampai ke Wintering Area. Di jawa, lokasi pengamatan migrasi di jawa barat adalah Puncak, Bogor, Gunung Tangkuban Perahu, Papandayan, Cibodas, Halimun Salak. Kemudian ke timur melewati Merapi, Semarang, Bromo ke Bali, Lombok sampai Flores. Kemungkinan di flores mereka menetap selama di utara sedang musim dingin hingga kembali musim semi(Spring Migration).
Kebiasaan
Pengunjung pada musim dingin September-November dalam jumlah besar. Sering mengunjungi hutan pegunungan. Ciri sewaktu terbang adalah beberapa kepakan dalam yang di ikuti luncuran panjang. Melayang tinggi di udara dengan sayap datar. Mempunyai kebiasaan aneh yaitu merampas sarang tawon.
Status Perlindungan
Sama seperti jenis burung pemangsa lainya jenis ini di Indonesia Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999. CITES, Appendix II
kalo jalan2 ke sini
pasti deh menemukan keindahan 🙂
LikeLike
kang achoey:: nuhun kang,.. semoga menjadi info tambahan mengenai khasanah alam kita,..
LikeLike
wuih jauh juga pindah-pindahnya
LikeLike
Ya begitulah… demi kehidupan ,..
LikeLike