Merapi Birdwatching Competition 2012 antara kompetisi dan silaturahmi

Merapi Birdwatching Competition 2012 telah dilaksanakan bulan lalu. Tepatnya tanggal 16 – 18 November di Taman Nasional Gunung Merapi, Kaliurang, Sleman, D.I. Yogykarta. 70 tim berkumpul di Bumi Perkemahan Kaliurang. 3 anggota dalam satu tim yang artinya 210 pengamat burung berkumpul dalam satu waktu yang bersamaan. Ini belum semuanya. Ini masih belum target peserta yang ditargetkan 80 tim oleh Panitia. Dari 210 pengamat burung yang hadir salah satunya saya yang amatir. Yang datang hanya sekedar ingin tahu seperti apa sih gelaran kompetisi pengamatan burung yang selama ini dilaksanakan. Selain itu, saya juga ingin tahu seberapa besar solidaritas, persahabatan, dan jejaring dimasing-masing pengamat maupun klub pengamat burung yang hadir dalam satu perlombaan. 

Beberapa orang saya mungkin sudah kenal tapi banyak juga yang saya belum kenal. Mungkin sudah kenal nama lewat Facebook tapi belum kenal muka. Itu hal biasa dijaman sekarang.

16 November 2012

Semua peserta/tim diinstrusikan berkumpul di bumi perkemahan kaliurang. Jadi dilokasi inilah 210 pengamat burung mendirikan tenda. Terlihat sekali kesibukan masing-masing tim yang sedang mendirikan tenda mereka. Tapi tak jarang juga bagi mereka yang sudah saling kenal  asik bercanda.  Pemandangan lainya adalah beberapa peserta yang sibuk menghalau Monyet Ekor Panjang(Macaca fascicularis) yang setiap saat mencuri perbekalan para peserta. Monyet ekor panjang memang menjadi satu-satunya gangguan dilokasi bumi perkemahan. Lalai sebentar saja bisa dipastikan perbekalan makan berpindah tangan.

Aktifitas mendirikan tenda dan kegiatan lainya hanyalah sebagai pembunuh waktu menunggu pembukaan acara Merapi Birdwatching Competition 2012 yang rencananya akan dilakukan oleh Kepala Balai Taman Nasional Bpk. Bambang Darmaja. Tapi karena yang bersangkutan berhalangan hadir maka diwakilkan oleh Kepala Seksi (lupa seksi berapa),..

Acara pembukaan dilakukan pukul 15:30 waktu Kaliurang. Awalnya acara berjalan mulus. Kalau suara-suara berisik sedikit wajar lah wong namanya banyak orang. Acara kemudian berubah menjadi gaduh ketika angin tiba-tiba bertiup kencang disertai hujan lebat. Sontak peserta langsung berseru ” wuuuuuuu,…” sambil bertepuk tangan. Bahkan ada yang tertawa girang.. wong edyaaannn,.. Ribut, riuh, rusuh, katanya itu merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan ditiap event kompetisi pengamatan burung pada saat mereka berkumpul jadi satu di satu lokasi yang bersamaan. Contohnya ya seperti pada saat pembukaan, kuis, sama penutupan. dijamin rusuh,..

Berlanjut ke acara malam hari adalah sesi dorprize,. sesi yang paling ditunggu selain hadiah utama,. lumayan ada beberapa hadiah kecil berupa barang – barang unik yang disediakan oleh panitia untuk menghangatkan acara. Selanjutnya adalah sesi materi Fotografi tentang Foto dokumentasi atau foto peristiwa yang dibawakan oleh seorang Jurnalis Foto yang memang sudah ahli dibidangnya. Sedangkan materi lainya adalah teknik fotografi satwaliar dengan pemateri yang sudah tak asing lagi. Dia adalah seorang Penulis buku burung baluran edisi pertama dan kedua(english version), Photographer, Penyelam juga iya, PEH sudah pasti, siapa lagi kalau bukan Swiss Winasis yang tahun ini menjadi artisnya PHKA,.. ckckckck,.. #sori nek berlebihan cak,.. dan acara terakhir adalah breefing plus pengumuman terkait ketentuan-letentuan lomba,..

17 November 2012

Kesibukan sudah mulai terasa diruang panitia. Saya, Fian, Imey yang ikutan nimbrung tidur diruang panitia melihat seperti apa sibuknya panitia menyiapkan semuanya. Jam empat pagi suara pengumuman waktu lomba sudah diperddengarkan melalui pengeras suara. Saya sama Fian yang cuma mau jalan-jalan sebenarnya ingin santai-santai tapi keharusan mengambil perlengkapan lomba yang mengharuskan kami juga ikut bangun lebih awal.

Mereka yang datang untuk sebuah kompetisi memang terlihat berbeda dengan kami yang hanya menjadi tim hip – hip hura ini, mereka begitu siap untuk menang. Kemampuan benar-benar mereka asah dengan baik. Itu sempat saya lihat sehari sebelumnya dilokasi tenda mereka. Ada yang mencoba menebak gambar dengan jarak lebih kurang 5 meteran baik menggunakan binokuler maupun dengan mata telanjang. Sebuah totalitas yang dipertarungkan dalam satu hari berharap membawa hadiah utama uang senilai Rp. 7.5000.000,- .

Ketika kondisi diluar sudah mulai terang masing-masing tim terlihat bergerak menuju jalur yang sudah ditetapkan oleh panitia sebagai jalur lomba. Sedangkan saya , fian dan Shaim masih di warung menunggu nasi goreng pesanan kami yang masih belum siap. Sepertinya pantang bagi kami naik ikut mengamati burung dengan perut kosong,.. hehehe,. Bagi kami event kali ini adalah ajang silaturahmi dengan kawan-kawan pengamat burung baik yang sudah kami kenal maupun yang belum kami kenal. Bagi yang sudah saling mengenal berharap jadi makin mempererat persahabatan antar pengamat burung dan bagi yang belum kenal bisa menjadi awal jejaring atar pengamat dan klubnya.

Waktu pengamatan yang ditetapkan oleh panitia adalah dari jam lima pagi sampai jam dua siang sudah harus mengumpulkan list jenis hasil pengamatan plus dengan sketsa dari masing-masing tim dengan toleransi waktu 30 menit dan  jika melebihi waktu yang ditentukan makan akan dikurangi 1 point permenitnya.

Malam Keakraban

MaKrab atau malam keakraban adalah waktu yang memang disediakan oleh panitia agar para peserta bisa saling mengenal satu sama lain. Tapi kok malah sepi ya?.. Terlihat sekali yang keluar hanya orang-orang yang memang sudah saling mengenal. Kok begini ya?.. ternyata ketegangan dalam perlombaan itu terlihat sekali. Saya mlihat bahwa aura kompetisi seperti membatasi mereka untuk saling membaur. Harusnya yang namanya malam keakraban ya untuk saling meng-akrabkan satu sama lain. Tapi yang ada malah pada menghilang entah kemana.. hanya beberapa manusia yang terlihat masih berada dilokasi. Ajang kompetisi memang untuk semua tim peserta lomba tapi silaturahmi sepertinya hanya untuk beberapa orang saja.

18 November hari penentuan dan penutupan

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti menunggu jerawat yang nongol dihidung nunggu dipencet dan keluar putihnya. Pengumuman pemenang lomba dan penutupan lomba adalah waktu yang paling dinanti. Tanda tanya siapa yang akan jadi pemenang. Juara kali ini akan dibawa kemana? apa masih di Jawa bagian tengah atau akan pindah ke barat? mengingat tim dari barat juga banyak yang ikut.

Dan, klimaksnya adalah pada saat pemenang disebutkan,.. suara tepuk tangan, rasa syukur, terdengar dari tim yang menang. terlihat muram bagi yang berharap  bisa menang. Sebuah ujung dari kompetisi adalah Menang atau Kalah, itu saja sih..

Hal terpenting dalam kompetisi pengamatan burung adalah sebuah jejaring yang terbangun antar pengamat burung yang ada pada saat itu. Hadiah utama adalah bonus, yang utama adalah menambah jaringan baru. Apalagi kalau ada yang sampai dapet pasangan baru itu luar biasa dan saya rasa itu hal yang biasa di setiap kompetisi apa pun. Kompetisi perlu tapi Silaturahmi itu utama karena silaturahmi adalah bagian dari ibadah,… 🙂

3 thoughts on “Merapi Birdwatching Competition 2012 antara kompetisi dan silaturahmi

  1. pancen berlebihan cak, mosok aku disebut sebagai photographer, penyelam, peh sampek artis? edan tenan aku! 😀
    btw, aku gak setuju karo judule, gak onok iku kompetisi, sing ono mung silaturahmi alias golek tombo kangen karo adike wkwkwk…

    Like

    • sampean iku cen edan cak,.. hahaha,..

      Judul itu sah2 saja to,.. perkoro isie opo sing penting judule sik,.. perkoro judule Miyabi ternyata isie Luna Maya po Cut tari iku kan gak penting,.. wkwkwk

      Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s