Bunganya kecil – kecil menjuntai ke bawah berjumlah banyak dalam tiga tangkai bunga pada kemunculan pertama. Warnanya pun menarik, hijau dengan rambut – rambut merahnya. Rambut merah yang ada pada tangkai bunga dan kelopak bunga tampak seperti bulu/rambut ulat bulu yang bikin gatal, meskipun yang ini tidak.
Anggrek epifit yang dulu banyak di hutan Merapi sebelum terjadi erupsi besar tahun 2010 lalu saat ini kemungkinan hanya beberapa individu saja yang masih bisa ditemukan. Beruntung ada Kelompok Tani Anggrek Alami yang berhasil mempertahankan koleksi anggrek merapi sehingga keberadaannya di merapi masih bisa dinikmati.
Ini dia, Trichotosia forex Bl. yang baru saja berbunga di pekarangan Pak Musimin, Turgo, Sleman, Yogyakarta. Beruntung saya masih bisa menyimpannya dalam memory hardisk saya.