Kedasi Australia, Burung Migran Hadiah dari Tuhan

Pernahkah kita mengharapkan doa atau angan – angan kita itu berbuah manis, menjadi kenyataan? So pasti seperti itu kan?. Dan, itu seperti terjadi beberapa hari ini. Berawal dari Cekakak Suci (Todiramphus sanctus) yang dirasani karena keberadaannya tidak ada satu pun di kawat berduri dan saluran pipa yang ada di Terminal BBM Rewulu, Gemak Loreng (Turnix suscitator) yang akhirnya muncul di depan mata.

Pun ketika melihat di Facebook banyak kawan di Malaysia dan Singapore rame dengan temuan dan postingan Kedasi Australia (Chrysococcyx basalis) atau Horsfield’s bronze cuckoo, saya seperti punya ide untuk mendatangi beberapa lokasi di jogja dengan harapan bisa menemukan burung mungil si pengembara dari Australia itu. Setidaknya bisa melihatnya menghabiskan waktunya di kawasan urban jogja yang mulai banyak yang menjadi gedung – gedung apartemen.

Harapan itu adalah sebuah do’a, sebaik – baiknya do’a itu adalah yang penuh keyakinan, yakin bahwa Allah itu akan mengabulkannya. Dan, keinginan saya itu seperti langsung diberikan sebuah jawaban. Mulai dari yang cekakak suci, gemak dan kedasi australia itu.

Kedasi austalia ini saya ketemu di Bakalan pada hari Rabu (10/06/15), sebuah dusun di sebelah Kali Gendol yang sudah tidak lagi berpenghuni. Burung sedang mencari makan di Pohon Sengon (Albizia chinensis) .

Kedasi Australia_Bakalan_2

Kedasi Australia_Bakalan_1

Ah, tuhan begitu baik. Si burung yang sedikit malu itu sedikit menggoda. Memberanikan diri muncul dari balik dahan, bukan untuk minta di foto. Hanya beberapa menit tampil dihadapan saya langsung pindah ke petak sengon lain.

Saya, yang saat itu pengamatan bersama Wahab langsung memberitahu dia kalau ada kedasi australia. Kami lalu mencari kembali keberdaan si kedasi itu. Untungnya burung itu tidak terbang jauh dan hanya di situ -situ saja.

Kedasi Australia_Bakalan_4

Mungkin dia kasih kami waktu sampai 5 menitan untuk bisa memotret dia. Selepasnya dia terbang lumayan jauh, saya dan wahab tak mungkin mengejarnya. Posisinya lumayan jauh dari saya dan wahab berdiri.

Burung migran kecil yang hanya berukuran sekitar 15 centimeter ini berkembangbiak di Australia dan Tasmania, saat musim dingin di Australia sisi selatan jenis ini bermigrasi ke utara menuju Semenjung Malaysia dan Sunda Besar. Dan, akhir – akhir ini juga sedang ramai dibicarakan di Singapore dan Malaysia. Dua negara tetangga yang selalu update dengan jenis – jenis yang sangat jarang singgah di negara mereka. Informasinya akan segera beredar di media sosial dengan menghadirkan foto – foto yang super cling aduhai menggoda,. haha

Burung ini memang sedikit pemalu, menyukai tinggal di daerah terbuka, terutama pada belukar di sepanjang pesisir pantai. Makanan utamanya adalah serangga, terutama ulat. Berburu makanan baik di tajuk pohon maupun di atas tanah. Burung migran ini sebenarnya  tidak umum di Jawa, namun di Jogja beberapa catatan menunjukan kalau jenis ini sering ngeksis di kota gudeg ini. Kadang juga dapat ditemui di Sumatera dan Sulawesi.

Kedasi Australia_Bakalan_3

Foto diatas ini saya ambil ketika saya, wabah dan tim ( kami akhirnya berlima ) akan pulang. Kebetulan 3 dari kami harus ambil sample serangga terlebih dahulu. Saya dan wahab coba menengok daerah yang ada kolam ikan yang paginya di datangi Mandarpadi Sintar (Gallirallus striatus) yang menurut info dari Mufti catatan kami adalah catatan kedua untuk Jogja. (Foto dan cerita menyususl).

Nah, ketika saya mau memfoto Perenjak Padi (Prinia inornata) kok ndilalah si bocah ini malah nampang di depan saya. Dan dia tak lagi sendiri, ada satu ekor lainnya. ah,. tuhan kasih saya dua ekor sekaligus hari itu.

Kedasi Australia_Bakalan_5

Kedasi Australia_Bakalan_6

Sungguh, ini pun bagian dari nikmat tuhan yang harus saya syukuri. Alhamdulillah, beberapa hari ini bisa melihat jenis – jenis baru untuk tahun ini. Beberapa bahkan baru untuk saya. Seperti kutipan di bawah ini, bahwa kita harus terus bersyukur. Dalam Surah Ar-rahman kalau saya tidak salah disebutkan sampai 31 kali supaya kita tetap bisa mengingatnya akan nikmatnya.

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman [55] )”

Dapat jenis baru, pegalaman baru, dan kesenangan baru,. Alhamdulillah..

2 thoughts on “Kedasi Australia, Burung Migran Hadiah dari Tuhan

  1. Asslm
    Di Bondowoso tepatnya di pohon trembesi besar Jl. Pattimura antara jam 09.00 – 10.00 selama November – Desember ini sering terdengar suara burung kedasi australi.
    Ada 2 variasi suara: ciu-ciu-ciu lalu disusul piyyu-piyyu-piyyu.
    Jadi kota Bondowoso yang terletak di Provinsi Jawa Timur juga merupakan daerah tujuan migrasi burung kedasi australi.
    Waslm

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s