Belakang rumah kami adalah hamparan sawah yang Alkhamdulillah sering dikunjungi burung pantai migran pada bulan – bulan dimana burung dari Utara itu singgah di Yogyakarta. Biasanya, suara dari Trinil Semak (Tringa glareola), Kedidi Golgol (Calidris ferruginea), Kedidi Leher Merah (Chalidris ruficolis) dan jenis lainya akan mulai terdengar pada bulan Agustus.
Burung-burung tersebut biasa singgah antara bulan Agustus – September pada saat sawah hendek diolah. Pada saat itulah burung – burung pengembara itu mencari makan di sawah yang baru saja dibajak.
Seperti jenis kedidi golgol ini. Mereka terlihat tengah sibuk dan asik mencari makan diantara tanaman padi yang baru saja ditanam.
Rasanya seperti mempunya taman burung sendiri. Pengamatan tidak harus bepergian ke tempat yang jauh. Memang, jarak tempat tinggal kami dengan Muara Progo dan Pantai Trisik yang menjadi persinggahan mereka tidak jauh. Hanya 5 kilometer.
Selain kedidi golgol, pada tanggal 25 September juga terlihat kedidi leher merah beserta rombongannya sedang mencari makan di salah satu petak sawah yang baru saja diolah dan siap ditanami.
Burung-burung ini adalah contoh dimana nauri alamiah satwaliar merespon terjadinya perubahan iklim. Ketika musim dingin begitu ekstrim di lokasi berbiaknya, di belahan bumi utara sana, mereka melakukan migrasi ke bagian bumi lain yang memiliki iklim cuaca hangat. Salah satunya indonesia. Termasuk kawasan di Yogyakarta yang menjadi persinggahan burung – burung yang sedang melakukan perjalanan panjang ke selatan. Bukan mencari kitab suci ya,. Kecuali mereka perjalanannya ke barat,.
Sayangnya, saat ini banyak terjadi alih fungsi lahan yang mengakibatkan habitat persinggahan burung pengembara itu semakin berkurang. Di trisik dan muara progo pertumbuhan tambak dan penambangan pasir merupakan salah satu contoh alih fungsi lahan yang menggeser burung – burung pengembara tidak mampir ke dua lokasi tersebut.
Semoga, di tahun- tahun berikutnya jenis yang singgah di sawah belakang rumah kami akan jadi lebih banyak. Aamiin,.