Anggrek: Habenaria multipartita Bl. ex Kraenzl.

Lawu, Jawa Timur 12/02/2016

Catatan kedua Anggrek waktu kunjungan ke Gunung Lawu adalah Habenaria multipartita Bl.ex Kraenzl. dan ini juga catatan kedua saya setelah sebelumnya tahun 2013 awal saya menemukan jenis yang sama di kawasan kawah ijen, Banyuwangi, Jawa TimurContinue reading

‘Berburu’ Anggrek di Kebun Raya Baturaden

Baturaden, Banyumas. 22.12.2014. Ajakan hunting (istilah yang kami gunakan) itu datang dari Nizzar kalau tidak salah ingat sekitar tanggal 18an Desember. Hunting sering terkesan berburu untuk menangkap atau semacamnya. Tapi bagi kami hunting atau berburu yang dimaksud adalah pengamatan. Ajakan itu datang ketika Nizzar pulang ke rumah di Purwokerto dan kebetulan saya juga sedang di rumah. Pilihan lokasi hunting adalah kawasan hutan di Lereng Selatan Gn. Slamet yaitu Kalipagu. Di Kalipagu ada beberapa pilihan, mau Owa Jawa (Hylobates moloch), Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), Rek-rekan (Presbystis fredeicae), Burung, Capung dan Anggrek. Memang, untuk ketiga Primata itu hanya faktor keberuntungan yang bagus untuk bisa mendapatkan mereka turun gunung.  Continue reading

Yang Cantik di Awal Penghujan

Musim penghujan telah dimulai. Di Yogyakarta sudah beberapa kali terjadi hujan. Tanaman – tanaman yang tadinya menguning kini kembali menghijau. Debu – debu pun tak lagi bertebaran, yang ada kini tanah yang basah dan daun – daun yang luruh kini berganti dengan daun yang baru. Begitu juga untuk anggrek. Beberapa diantaranya pun mulai bermekaran. Umbut yang lama tidur di saat tanah kering mulai tumbuh. Yang berbunga cantik mulai memberikan warna di hijaunya daun- daun.

Rabu (12/14/14) kemarin Saya, Zul dan Ridho meluangkan waktu menyambangi kembali Tlogo Nirmolo dan Goa Jepang. Tujuan utamanya sih mau nemuin si Anis dari Siberia atau Burung Anis Soberia (Zoothera sibirica) dan anggrek tanah Macodes petola yang sudah saya tunggu – tunggu mekarnya sejak lama.

Di taman tlogo nirmolo sudah dimanjakan dengan mekarnya Vanda tricolor, bunga anggrek yang jadi maskot Taman Nasional Gunung Merapi. Dari pengamatan kami ada tiga tanaman anggrek yang hidupnya menempel pada batang kayu ini yang mekar.

Pohon 1. sebelah pondok baru

Pohon 1. sebelah pondok baru

Pohon 2

Pohon 2

Pohon 3

Pohon 3

Ada yang sepakat kalau anggrek ini jelek dan tidak menarik? Maka jika ada dan itu adalah anda maka saya nyatakan anda itu dusta. Untuk alasan kecantikannya itulah jenis anggrek ini banyak di buru di beberapa kawasan hutan di Pulau Jawa.

Tapi keberuntungan degan Vanda tricolor tidak diikuti dengan Macodes petola yang biasa disebut sebagal Jewel Orchid itu. Terakhir cek bulan September batang bunga baru mau keluar. Perkiraan november ini sedang cantik – cantiknya. Tapi semua itu salah. Kami kecewa,.. hiks7 (mas kir mode on).

si cantik sudah berubah menjadi biji.

si cantik sudah berubah menjadi biji.

Untuk kembali menjadi cantik dia masih menunggu waktu yang lumayan lama. Bisa jadi tahun depan baru akan berbunga lagi. Dengan catatan pinggiran jalanan menuju goa jepang tidak dibersihkan dan tanaman anggrek ini tidak ikut tercabut.

Yang bangun dari tidur

Bukan putri tidur yang bangun dari tidur panjangnya ketika mendapat ciuman dari sang pangeran tampan dengan penuh cinta. Didymoplexis pallens, anggrek saprofit itu bangun dari tidur panjangnya ketika tanah menering dan bangun ketika awal penghujan datang. Tidak tampak seperti anggrek, indah dengan daunya yang hijau seperti foto – foto diatas. Warna putih bunga seperti mutiara di kebun bambu. Untuk satu alasan itu lahirlah sebuah puisi untuk si cantik yang berserak di pinggiran jalan, diantara seresah daun bambu di Condong Catur.

Didymoplexis pallens. Condong catur 12.11.14

Didymoplexis pallens. Condong catur 12.11.14

13/11/2014

Dia bertapa dalam kering
Menyerap energi alam
Ketika air runtuh dari nirwana
Lalu menyusup dirapatnya tanah

Partikel air membangunkannya
Perlahan ia berontak membongkar tanah
Bermahkota putih bertongkat merah muda
Hadir di pekarangan dengan gembira

Waskito Kukuh W. 

Didymoplexis pallens. Condong catur 12.11.14

Didymoplexis pallens. Condong catur 12.11.14

Sama seperti si putih itu, saya pun harus menunggu dia muncul di permukaan dan menampakan kecantikannya hingga satu tahun. Tahun lalu saya melewatkan musimnya dia muncul.

Tidak ada ciptaanNYA yang terlihat buruk. Hanya mata manusia yang merepresentasikan apa yang dilihat itu jadi tampak buruk. Sesungguhnya semua itu cantik..

Merapi, Nggak pernah bosan

Merapi 25/01/14: Sabtu pagi sebenarnya cuaca sudah terlihat agak teduh di sekitar Ring Road utara. Karena sudah niat dari malem ya harus berangkat. Target blusukan merapi kali ini adalah burung – burung sikatan migran. Tahun lalu ada catatan Sikatan Biru Muda (Cyornis unicolor), kalau ndak salah itu burung di foto sama Kukuh. Kalau gak salah lho,.

Rekaman suara burung dengan nama inggris Pale Blue Flycatcher ini sudah saya siapkan jauh – jauh hari. Berharap bisa ketemu dengan si doi yang jauh – jauh datang ke Merapi untuk berlibur dan mencari penghidupan. Begitu sampai di TPR Tlogo Nirmolo, Kaliurang kok udara tidak seperti biasa. Hari ini  terasa lebih dingin dan kelembutan angin itu sampai terasa di wajah yang artinya angin cukup kencang. Alhasil burung sepi. Hanya nampak Cabai Gunung dan Srigunting Kelabu. Tapi itu tidak menyurutkan niat untuk menemui si pelancong.

Blood-breasted Flowerpecker (Dicaeum sanguinolentum), Male

Blood-breasted Flowerpecker (Dicaeum sanguinolentum), Male

Begitu sampai di atas, saya coba memancing sikatan biru muda itu dengan suara rekaman yang ada di HP saya. Ndak butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan respon dari si pemilik suara meski jauh. Lama burungnya ndak mau mendekat jadi saya yang berjalan mendekat. Suara itu semakin dekat dan semakin nyaring. Antara senang dan kesal karena si doi masih saja malu – malu untuk keluar. Cukup lama nungguin suara yang saling sahut itu bunyi tapi tetap saja gak ada wujudnya.

Ketika tiba – tiba ada burung muncul pada saat suara rekaman itu tidak lagi di bunyikan. Ketika saya hendak beranjak meninggalkan lokasi. Tanpa pikir panjang langsung saja lakukan tindakan Penanganan Pertama Pada Perumpaan dengan si burung target. Trrrttttttttt,.. Suara khas continous kamera poket klas amatiran. Lumayan dapet dokumentasinya meskipun tak se clingsari yang diharapkan. Target terpenuhi!!…

My target, Pale-blue Flycatcher

My target, Pale-blue Flycatcher

Nah, ini list burung yang saya temui dalam pencarian si biru muda:

  1. Srigunting Kelabu/Ashy Drongo
  2. Ciungbatu Kecil Sunda/Sunda Whistling Thrush
  3. Kacamata Biasa/Oriental White Eye
  4. Cabai Gunung/Blood-breasted Flowerpecker
  5. Sikatan Belang/Little Pied Flycatcher
  6. Sikatan-biru Muda /Pale-blue Flycatcher
  7. Opior Jawa/Grey-throated White-eye
  8. Cucak Kutilang /Shoty Headed Bulbul
  9.  Uncal
  10.  Elang Jawa/Javan Hawk Eagle
  11. Elangular Bido/Crested Serpent Eagle
  12. Walik Kepala Ungu/Pink-headed Fruitdove
  13. Jingjing Batu/White-winged Flycatchershrike

Merapi tak hanya burung

Merapi tak hanya burungnya yang menarik. Kawasan lereng selatan memang menyajikan banyak keindahan karunia Tuhan. Banyak anggrek liar yang bisa kita temukan pada saat mereka berbunga. Di musim penghujan kali ini belum begitu banyak yang berbunga. Hanya beberapa yang memang sangat umum dan sepertinya jenis yang berbunga itu merupakan jenis – jenis yang bisa berbunga sepanjang tahun. Dari blusukan weekend ini hanya nemu dua jenis yang sudah mekrok,.

Dendrobium mutabile (Blume) Lindl. 1830.

Dendrobium mutabile (Blume) Lindl. 1830.

Appendicula angustifolia Blume 1825

Appendicula angustifolia Blume 1825

Apakah njenengan akan merasa bosan dengan Merapi? saya tidak,.

Anggrek – Eulophia zollingeri (Rchb.f.) J.J.Sm.1905

CA. Gunung Picis, Ponorogo 26 November 2013

Ini pertama kalinya saya lihat Anggrek Saprofit dengan tinggi sekitar 70 cm dengan warna merah kusam. Ini saya ketemu sewaktu kunjungan ke Cagar Alam Gunung Picis yang berada di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kebetulan ada ajakan dari Balai Besar KSDA Jawa Timur untuk cek Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di Cagar Alam itu. Selain elangnya yang juga banyak ternyata di Cagar Alam itu juga banyak Anggrek Alami yang tumbuh liar baik yang tanah, saprofit maupun yang epifit.

Eulophia zollingeri-CA-Picis-Ponorogo-aap-3Awalnya agak sedikit bingung ini anggrek apa bukan ya? tapi dibalik pertanyaan itu juga ada keyakinan bahwa ini adalah anggrek karena morfologi bunganya sangat meyakinkan. Jadi ya jepret saja,. simpan dalam memory kamera,. Di atas ini bunga yang sudah mekar meskipun belum sepenuhnya mekar. Sedangkan yang dibawah ini bunga yang belum mekar alias masih bentuk kuncup – kuncup bunga.

Eulophia zollingeri-CA-Picis-Ponorogo-aap-4

Nah, kalau yang bawah ini yang sudah mekar sempurna. Bunganya terbilang besar, saya mencoba untuk membandingkan dengan bungkus permen karet yang kebetulan hanya itu yang ada di saku baju saya.

Eulophia zollingeri-CA-Picis-Ponorogo-aap-1Bagaimana menurut anda? Besar dan menarik bukan?.. Ini merupakan anugrah. Di akhir tahun saya ketemu beberapa jenis anggrek baru untuk list anggrek liar yang saya temukan di alam. Proses belajar harus terus di asah. Nah yang bawah ini yang saya kasih pembanding. Silahkan anda berimajinasi sendiri mendeskripsikan seberapa besar ukuran bunga anggrek saprofit ini. Ini saya bandingkan dengan kotak permen karet Happydentwhite.

Eulophia zollingeri-CA-Picis-Ponorogo-aap-5

Anggrek – Schoenorchis juncifolia Bl. ex Reinw.

Nama anggrek ini sama seperti dengan nama anggrek – anggrek liar lainnya. Tidak ada nama Indonesianya. Namanya schoenorchis juncifolia Bl. ex Reinw, Masuk ke dalam kelompok anggrek Epifit. Bunganya kecil – kecil yang muncul pada ruas – ruas batang, bunga kecil – kecil, mekar hampir bersamaan pada pangkal ke ujung pangkal.

Ciremai, 2013

Ciremai, 2013

Ciremai, 2013

Ciremai, 2013