Barred Eagle-owl | Bubo sumatranus Raffless, 1822

Burung ini merupakan jenis Burung Hantu berukuran besar sekitar 45 centimeter. Burung hantu dengan nama Beluk Jampuk ini memiliki nama latin Bubo sumatranus Raffless, 1822. Burung yang aktif di malam hari (nocturnal) akan tetapi sering dijumpai disiang hari. Di pohon tempat tidurnya.

beluk jampuk_KS_1

Bubo sumatranus strepitans juvenile ini difoto di kawasan Menoreh, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta pada bulan Agustus 2017

Burung yang tersebar mulai dari Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera, Bangka, Jawa, dan Bali ini terdiri dari 2 sub-spesies atau anak jenis dengan daerah persebaran sebagai berikut: Continue reading

Blue-eared Kingfisher

Masih dari belakang base camp bionic, kali ini adalah Rajaudang Meninting atau Blue-eared Kingfisher. Sama halnya seperti Cekakak Jawa dan Cekakak Sungai, jenis ini pun selalu menggunakan tenggeren bambu favorit. Posisi bambu yang tepat berada diatas air mungkin menjadi alasan mereka karena sangat pas untuk mengintai udang, ikan dan kepiting.  Continue reading

Delta Progo 10 Nov : Semua Gara-gara Trinil Nordmann

Yogyakarta 10.11.2014: Tanpa pikir panjang kemarin ( 9 Nov 2014 ) saya langsung bilang ” sesuk budhal trisik “ ketika Wahab bilang ada Trinil Nordman (Tringa guttifer) di Delta Progo. Jumlahnya pun bertambah dari tahun kemarin yang hanya tercatat 3 ekor menjadi 4 ekor. Saat membaca pesan singkat itu kebetulan saya masih di Surabaya perjalanan menuju Yogyakarta. Pokoknya saya harus bisa mengabadikan si Nordmann itu. Pahitnya, kalaupun saya ndak bisa memotret si nordmann minimal saya bisa lihat langsung burung pengembara yang populasinya diperkirakan antara 330 – 670 individu di seluruh dunia (Birdlife International 2014).

Maka, hari ini saya bersama bung AZA (bukan nama sebenarnya) bersama – sama berangkat menuju Delta Progo atau muara Sungai Progo di Kabupaten Kulon Progo. Kami mempunyai tujuan yang sama yakni menemui si nordmann. Telah menunggu kami saudara Adin sambil bersembunyi dibalik rerumputan yang tingginya mampu membungkusnya dalam posisi duduk.

Begitu sampai di lokasi saya tak mau berlama – lama, langsung saja keluarkan senjata andalan. Nikon Monarch 8 x 36 ijo yang sudah mulai kewalahan. Pembalutnya (baca: karetnya) mulai cuwil – cuwil tak tahan menahan terpaan panas matahari takala berada di pantai dan dinginnya udara takala di pegunungan.

Tampak di kejauhan 4 bocah nakal mirip nordmann. Senjata saya tak mampu mendeteksi siapa mereka. Cuma sedikit berangan – angan kalau yang terlihat si nordmaan. Dan benar saja ketika si nikon hitam besar itu diarahkan ke target langsung terdekteksi bahwa 4 bocah itulah target yang sedang kami kejar.

Empat Trinil Nordman dan satu Cerek Kernyut (Pluvialis fulva). Delta Progo 10.11.2014

Empat Trinil Nordman dan satu Cerek Kernyut (Pluvialis fulva). Delta Progo 10.11.2014

Yes!! akhirnya saya bisa mendapatkannya setelah berpuasa menahan rasa ingin menjumpainya langsung selama setahun. Ya, tahun lalu saya melewatkannya karena sesuatu. Jurus selanjutnya adalah jurus komodo mengejar mangsa. Merayap, mengendap mendekati target.

Cuma tiga, yang satu menyingkir takut terkenal. Delta Progo 10.11.2014

Cuma tiga, yang satu menyingkir takut terkenal. Delta Progo 10.11.2014

Setelah mendapatkan beberapa jepretan foto si doi kabur lantaran ada dua orang sedang menjaring ikan mendekat ke lokasi si nordmann dan si kernyut. Saya sudah memperkirakan kejadian itu bakal terjadi ketika cerek kernyut ikut bergabung dengan si nordmann. Kalau si kernyut terbang si nordmann pasti akan kebawa pergi juga. Dan ternyata benar,. aahhhh!!!,..

Eits!! Harus tetao bersyukur. Alhamdulillah sudah diberi kesempatan bertemu langsung dengan nordmann dan bikin panas kawan di Jakarta yang belum bisa ke Jogja dan ikut motret si nordmann.

Cerek Kernyut (Pluvialis fulva). Delta Progo 10.11.2014

Cerek Kernyut (Pluvialis fulva). Delta Progo 10.11.2014

Cerek kernyut ini sebenarnya ada lima individu di sekitaran trinil nordman dan terpencar. Salah satunya ada di dua foto di atas.

Lifer kedua

Ada istilah di kalangan pengamat burung untuk jenis – jenis baru yakni Lifer. Keberuntungan sedang berpihak pada saya. Ketika saya, aza dan adin melintas di timur Laguna Pantai Trisik si adin teriak ” Phalarope!!”. Sontak kami langsung berhenti dan benar saja si doi sedang bersolek di pinggir laguna. Sebenarnya kami sedang dalam perjalanan menuju rumah seorang kawan sekalian istirahat siang di Trisik dan sengaja lewat jalur sisi timur laguna supaya ndak kena retribusi. hehe,.. modus yang dapet bonus.

Laguna Trisik 10.11.2014

Laguna Trisik 10.11.2014

Kalau dari pengalaman teman – teman yang pernah memotret jenis ini katanya tidak terlalu sensitif. Bahkan ada yang bisa dari jarak 30 centimeter. Hmmm,.. manuk apa pitik kate!!. Foto diatas merupakan foto pertama saya untuk jenis ini. Lagi – lagi sama kasusnya seperti trinil nordmann di atas. Tahun lalu saya juga tidak kebagian mengabadikan burung dengan nama Kaki Rumbai Kecil (Phalaropus lobatus) atau Red-necked Phalarope dalam bahasa inggris.

Laguna Trisik 10.11.2014

Laguna Trisik 10.11.2014

Foto kedua bisa lebih close-up setelah si doi sempat terbang. Untungnya tidak menjauh tapi kembali lagi.

Dara Laut Jambul (Sterna bergii). Delta Progo 10.11.2014

Dara Laut Jambul (Sterna bergii). Delta Progo 10.11.2014

Kami kembali lagi ke delta progo sekitar jam empat sore. Harapannya bisa menjumpai si nordmann lagi dan bisa bikin foto lebih detil lagi. Setelah teropong – teropong dan keker – keker tenyata yang di cari tidak muncul. Pelariannya adalah foto di atas ini. Dara Laut Jambul (Sterna bergii) atau Greater-crested Tern yang memang cukup banyak di trisik.

Selain Dara-laut Jambul diatas ini juga ada Gajahan Pengala (Numenius phaeopus) yang sedang di berontok shuter kamera saa Mr. Ijo. Saya pun ikutan tiarap dan merayap mencoba mendekat sedekat mungkin dengan burung dengan nama inggris Whimbrel itu.

Gajahan Pengala (Numenius phaeopus). Delta Progo 10.11.2014

Gajahan Pengala (Numenius phaeopus). Delta Progo 10.11.2014

Sampai dengan sore hari ketika matahari sudah beranjak turun pun si nordmann tak kembali menampakan diri. Untungnya ada tambahan hiburan sore hari. Dua individu Trinil Pembalik Batu (Arenaria interpres) atau yang biasa di sebut si Ruddy karena nama inggrisnya adalah Ruddy Turnstone.

Sendirian aje, lagi ditinggal pergi sama abangnya. Delta Progo 10.2014

Sendirian aje, lagi ditinggal pergi sama abangnya. Delta Progo 10.2014

Saya mencoba untuk mendokumentasikan si doi yang menurut saya aneh. Burung ini merupakan burung yang membuat saya kepincut dan ikut mengamati burung pantai. Pertama kali saya lihat burung ini di Pulau panaitan, Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 2010. Saat itu saya lansung menamainya di list burung di buku catatan saya dengan nama Trinil Pembalik Batu. Setelah di cek di puku panduan ternyata namanya benar. wow,..

Selain dokumentasi foto, saya juga mencoba mendokumentasikannya dalam bentuk video. Video juga penting karena suatu saat nanti pasti akan kepakai juga.

Yang satunya sepertinya memang lapar. Cari makan terus. Delta Progo 10.11.2014

Yang satunya sepertinya memang lapar. Cari makan terus. Delta Progo 10.11.2014

Oke,. saya rasa cukup yah. Ini sudah pukul 00:48 waktu indonesia wilayah Ring Road utara Yogyakarta. Bagi yang ingin mendokumentasikan dan ikut narsis bareng trinil nordman dan kaki rumbai kecil silahkan langsung ke delta progo dan sekitar laguna trisik.

Merapi – Cyrtosia javanica Blume 1825

Goa Jepang, Merapi, Yogyakarta 10.7.2014

Siapa sangka yang begini adalah anggrek. ” Itu anggrek?” tanya wartawan SCTV sewaktu di saya menemukan jenis anggrek ini. Bentuknya tanaman bunga ini memang tidak menunjukan ciri – ciri anggrek pada umumnya. Pada umumnya masyarakat kita mengenal anggrek dengan bunga yang memiliki bentuk dan warna yang cantik sehingga mampu memikat para penggemar bunga. Bunga ini tumbuh diantara seresah daun yang jatuh dan mulai membusuk. Kondisi habitatnya lebih sering lembab.

Cyrtosia javanica_Merapi_aap-1

Anggrek Cyrtosia javanica ini disebut sebagai anggrek saprofit. Tumbuh ketika akan berbunga dan tidak nampak ada daun di batang maupun tangkau bunga. Bunga yang tumbuh di samping jalan menuju Goa Jepang ini saya temukan secara tidak sengaja. Waktu itu sedang jalan sambil mengamati bagian bawah semak yang biasanya menjadi tempat Burungmadu Gunung dan beberapa jenis burung lainnya. Pertema nemuinnya tanggal 8 Juli 2014 lalu yang kemudian tanggal 10 Juli kembali saya lanjutkan untuk mendokumentasikan, dengan harapan bunganya sudah mekar secara sempurna.

Ok, semoga anda berkenan…

bunga tampak dari samping. 10.7.2014

bunga yang mulai nampak terbuka tampak dari samping. 10.7.2014

Bunga tampak dari depan yang mulai terbuka/mekar. 10.7.2014

Bunga tampak dari depan yang mulai terbuka/mekar. 10.7.2014

Trisik – Little Ringed Plover

Lumayan lah masih bisa dapet beberapa frame jadi gak sia – sia tiarap panas – panasan di Delta Pantai Pandansimo. Ini hasil hunting tanggal 12 Oktober 2013 lalu bareng bro Uup, Prast, Arif “sarno” dan Cak Boeset yang gak kuat panas dan memilih ngadem di bawah pohon kelapa. 😀

Namanya Cerek Kalung Kecil, Little Ringed Plover atau dalam nama ilmiahnya Charadrius dubius ini merupakan burung migran yang rutin datang ke Pantai Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta. Di sana mereka mencari makan dan menggemukan badan sebelum melanjutkan penerbangan mereka ke lokasi akhir dimana mereka akan menghabiskan musim dingin di Australia atau mungkin di Selandia Baru. Tahun lalu saya lihat jenis ini hanya 4 ekor di Laguna Trisik. Tapi sayang lagunanya sekarang sudah menjadi tambak.

Cerek Kalung Kecil-Trisik-aap-1 Cerek Kalung Kecil-Trisik-aap-2

Trisik: Bar-tailed Godwit

Burung ini centil gak sih? Warna paruhnya ada bagian yang pink dan agak ngetril,. 😀

Namanya Biru-laut Ekor-blorok atau Limosa lapponica, burung pantai migran yang singgah di Pantai Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta. Ini merupakan foto – foto pertama saya untuk jenis ini dan ternyata jenis ini lumayan bisa di dekati. Tidak begitu sensitif. Saya bisa mendekat dengan jarak kurang dari 10 meter. Meski hasilnya tidak sebagus yang D-SLR, karena saya cuma pake Prosumer, tapi cukup untuk identifikasi.

Birulaut ekorBlorok-Trisik-aap-3 Birulaut ekorBlorok-Trisik-aap-4 Birulaut ekorBlorok-Trisik-aap-2