Pengamatan di TN.Gunung Gede Pangrango

Perjalanan menuju Cibodas dengan tujuan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mulai terasa dingin begitu memasuki kawasan Puncak. Udara dingin khas puncak Pukul 19:00 wib mulai terasa begitu menusuk pada bekas luka yang ada di tangan saya. Walaupun luka itu hanya tinggal bekas yang tertinggal karena jahitan, tapi tetap terasa ngilu ketika hawa udara begitu dingin. Bersama Iwan londo, arek Surabaya yang saat ini bekerja di Wildlife Conservation Society(WCS) Indonesia Program serta Agus Reno. Kami bertiga yan mengendarai dua sepeda motor bermaksud Hunting burung di kawasan Gunung Gede Pangrango esok harinya.

Perjalanan dari kantor WCS-IP kami tempuh sekitar lebih kurang 1,5 jam perjalanan.

Tepat pukul 20.00 waktu Cibodas kami sampai di warung Kekem. Disini udara lebih-lebih dinginya jika dibanding ketika dalam perjalanan.

Sambil melepas lelah dan sekedar untuk menghangatkan badan, tak lupa kopi panas menjadi teman melepas lelah.

Pukul 05:30, alarm di Hp Iwan Londo berdering begitu keras karena tepat berada di saping telinga saya. Sampai alarm mati dengan sendirinya kami bertiga masih malas untuk bangun karena udara di Cibodas terasa begitu dingin. Sekitar pukul 06:00 kami bangun juga dan mulai berkemas setelah kami bergantian ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka.

Pukul 06:30 pengamatan burung di mulai. Sebenarnya Iwan Londo yang lebih akrab di panggil ”Londo” itu sudah janjian dengan orang di Cibodas yang akan menjadi guide pengamatan kami kali ini. Tapi ternyat orang yang di tunggu belum juga datang ketika kami berangkat dari warung dimana kami bertiga meginap. Akhirnya kami berangkat bertiga dan orang cibodas yang bernama Ferdinan itu menyusul. Tempat pertama yang kami kunjungi untuk di amati burungnya adalah Lapangan Golf yang ada di belakang Kantor Balai Besar Taman Nasional Gede Pangrango.

Continue reading

Ternyata pengamatan burung itu mengasikan

Jumat, 2009 Juni 19


Kenapa sih burung harus di amati? Kayak kurang kerjaan aja,..
Itu kadang pertanyaan yang keluar dan komentar orang ketika melihat seseorang sedang melakukan pengamatan burung. Saya jadi teringat pada email yang masuk ke Mailing list-nya Sahabat Burung Indonesia bulan lalu. Ada yang menanyakan tentang keuntungan dan manfaat dari kegiatan pengamatan burung. Temen saya ada yang memberikan jawaban tentang pertanyaan itu.

Sebenarnya kenapa memilih pengamatan burung, walaupun iu bukan sebuah pilihan. Mungkin benar kata orang kalau pengamatan burung itu seperti orang yang gak punya kerjaan. Apalagi untuk saat ini jarang sekali masyarakat umum yang notabene bukan dari kalangan biolog maupun yang bekerja di LSM perburungan sepertinya masih jarang sekali. Untuk sekarang ini kegiatan pengamatan burung masih banyak di geluti oleh kalangan akademisi dan eks-akademisi.

Sebenarnya banyak sekali keuntungan dari kegiatan pengamatan burung. Dari kegiatan itu kita dapat merasakan betapa indahnya burung kalau di alam. Kita juga bisa merasakan betapa pentingnya burung itu di alam. Karena secara tidak langsung kita juga bisa belajar fungsi burung-burung itu di alam.

Selain itu, kita juga akan lebih sering jalan ke lapangan. Kita akan lebih mendatkan diri pada alam. Jaman sekarang ini kan banyak sekali waktu dihabisan di Mall atau Nonton kalau waktu sedang senggang.

Manfaat dari pengamatan burung apa aja sih?…

  1. Melatih kesabaran. Kenapa melatih kesabaran? Soalnya kalau kita todak sabar menunggu burung itu keluar dari tempat persembunyiaanya kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Bisa-bisa kita jalan ke pinggir hutan maupun taman-taman kota yang sebenarnya banyak burung tapi kita tak melihat burung. Burung biasanya akan keluar dari persembunyianya kalau suasana di sekitar mereka itu tenang dari keributan. Jadi saat pengamatan burung kita di wajibkan untuk tidak berisik. Harus sabar menunggu burung itu keluar. Apalagi kalau kita pengin melihat burung yang sudah jarang dan prilakunya lumayan sensitif dengan kehadiran manusia maka kita tidak akan bisa melihat burung itu kalau kita tidak sabar dan berisik.
  2. Lebih cinta burung; Kalau kita tidak cinta burung maka kita tidak akan bisa jadi pengamat burung. Yang ada kita akan jadi pemburu. Jadi kita akan pergi ke lokasi yang banyak burungnya sambil bawa alat untuk berburu seperti senapan dan alat jebakan burung.
  3. Lebih dekat dengan alam; Otomatis kita akan lebih dekat dengan alam. kalau kita perginya ke pusat perbelanjaan sudah pasti kita tidak akan melihat burung berterbangan.
  4. Melihat burung ribuan;.. Di musim migrasi, kita dapat melihat burung ratusan bahkan ribuan terbang bersamaan dalam satu waktu. Burung adalah satwa yang peka terhadap kondisi lingkungan. Di saat pergantian musim di tempat burung itu tinggal maka mereka akan berpindah tempat. Sebagai contoh adalah bermigrasinya burung-burung air dari belahan benua utara dan burung-burung elang dari belahan utara juga yang datang ke indonesia setiap tahunnya untuk mencari makan ketika di tempat asalnya mengalami musim dingin. Kalau musim dingin, burung-burung dari belahan bumi utara tidak bisa mencari makan dan mereka akan terbang keselatan. Dan indonesia merupakan negara tujuan mereka.

Nah, menyenangkan bukan pengamatan dan jadi pengamat burung itu?… mau,.. silahkan mencoba,.. tunggu apa lagi! Beli teropong, terus coba-coba amatin deh burung-burung yang ada di sekitar kita.