
Photo by Iwan Londo
Dari Elang Jawa Spizaetus bartelsi , jadi Elang Brontok Spizaetus cirrhatus kemudia disulap menjadi Elang Hitam Ictinaetus malayensis? Hebat banget ya si penyulap itu? Pasti akan berpikiran seperti itu. Kata-kata disulap ini saya ambil dari salah satu judul tulisan salah satu blogger yang bekerja jadi Pengendali Ekosistem Hutan(PEH) di Taman Nasional Baluran. Sebuah beban tanggung jawab yang sangat besar. Dia sebagai Pengendali Ekosistem Hutan dengan tanggung jawabnya jawabnya yang begitu besar masih bisa ngeblog sudah pasti hebat. Gimana tidak hebat coba,.. bayangin saja lha wong mengendalikan hawa napsunya sendiri saja belum tentu bisa, nah ini, dia sampai harus mengendalikan ekosistem hutan, wes dah pasti hebat,… hehehe,.. (ayo arep komentar opo masbro swiss?),..
Gimana ceritanya kok elang brontok bisa disulap jadi elang hitam?.. jadi begini ceriteranya.
Tanggal 4-5 Juli kami(saya dan beberapa teman pengamat burung yang ada di bogor) melakukan pengamatan bersama di kawasan Suaka Elang yang berada di Resorts Salak I Seksi Konservasi Wilayah Bogor Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Di lokasi para pemburu burung ini karena lumayan banyak(11-an orang) maka di bagi menjadi 2 tim. Nah,.. pas hari kedua kira-kira sekitar jam 8(delapan) waktu suaka elang tim pertama(kebetulan saya di tim pertama) melihat satu ekor Elang terbang sangat rendah. Namanya juga penggila burung sudah pasti matanya langsung pada jelalatan. Bagi yang membawa Kamera dengan perbesaran lensa yang mumpuni untuk mengabadikan elang tersebut langsung lari kea rah elang itu terbang, dan kebetulan elang tersebut menyempatkan untuk soaring jadi masih bisa di foto walaupun hasilnya masih kurang bagus.
Continue reading →
Like this:
Like Loading...