Capung dan Keindahan Tuhan

Kinjeng, begitu nama bagi orang jawa. Entah kapan awal mulanya saya mulai menyukai memotret makhluk kecil nan cantik ini. Pokoknya semenjak kenal yang namanya Website Foto Biodiversitas Indonesia (www.fobi.web.id) kesukaan baru itu mulai muncul. Kalau mau berkilas balik jaman kecil dulu capung atau kinjeng ini saya dan kawan-kawan sepermainan sering menangkap dan mengumpulkan capung – capung itu dalam plastik bekas bungkus makanan.

Di waktu sore sambil nginthili kawan yang menggembalakan kambingnya, kami sering iseng nangkepin capung yang kemudian kami adu. Capung siapa yang menang dia akan di gendong sambil jalan berputar mengelilingi patok kayu yang kami buat bersama – sama.  Bagi kami itu adalah permainan yang menyenangkan sambil menghabiskan waktu menunggu kambing – kambing kawanku yang merumput.  Continue reading

Cerita Jalanan

Selalu saja ada yang menarik ketika kita perhatikan yang ada di sekeliling kita. Salah satunya adalah yang ada di jalanan. Jum’at(02/04) untuk membuang kejenuhan di kosan aku keluyuran di bogor.

Sendirian.

Awalnya sih ndak sendirian. Ada teman yang lain juga. Tapi berhubung yang lain mau jalan survey Elang Jawa Spizaetus bartelsi di gunung salak ya aku akhirnya sendirian.

Sepulang dari shalat Jum’at aku kembali ke Komplek Gedung PHKA Bogor untuk mengambil tas dan Laptop yang aku bawa. Tujuanya adalah ke Toko buku untuk sekedar ngadem dan baca buku. Kebetulan udara siang itu lumayan membuat keringat ngucur. Ada dua pilihan untuk menuju toko buku yang ada di Boqer(sebutan Botaniqal Square) yaitu naik angkot apa jalan kaki?. Kebetulan lokasinya dari PHKA tidak jauh. Kalau naik angkot resikonya harus ngeluarin duit buat bayar ongkos, jalan kaki tidak keluar ongkos. Tapi kalau jalan kaki lumayan berkeringat juga. Akhirnya pilihan kedua lah yang ku ambil.

Continue reading

Salah Jurusan

Saya pikir ini akan menjadi menarik untuk di tulis dimana dua orang yang tinggal dibogor lebih dari dua tahun bisa salah naik angkot .

Jadi begini. Malam itu kami(saya, dan kedua teman saya, Aris dan Ayut) menyambangi tempat teman di Warung Jambu. Kami berangkat dari kosan yang berlokasi di Ciapus sekitar jam setengah tujuh karena menunggu teman saya pulang kerja.

Singkat cerita kami pun berada di tempat teman yang tadi saya sebutkan yaitu di tempat Masbro AW.

Setelah ngobrol banyak dan sudah ngopi dan segala macam waktunya pulang pun tiba. Kami berpamitan untuk pulang karena jam sudah menunjukan jam sepuluh malam.

Begitu sudah di perempatan Warung Jambu angkot dengan Nomor 08. Tanpa tanya ba bi bu kami bertiga naik ke angkot tersebut. Pikir kami ya angkot dengan nomor 08 ya pasti itu jurusan ke Ramanyana dimana kami akan naik angkot dengan jurusan berikutnya yaitu angkot yang ke ciapus.

Nah,.. yang kami bingun adalah ketika angkot sampai di Pasar Anyar jalan dewi sartika kok angkot itu berputar dan mengarah ke jurusan yang sepertinya salah. Jalan yang dilewati sih Jalan Jenderal Soedirman dan sepertinya itu adalah jalan yang mengarah ke Istana bogor dan berarti akan menuju ke Ramayana. Tapi kok balik lagi ke Air Mancur.

Tambah bingung.

Continue reading