The Proceeding of the 7th ARRCN Symposium is available in PDF:
DOWNLOAD : Proceeding_7th_ARRCN_Symposium (Pdf. 1.44 MB)
The Proceeding of the 7th ARRCN Symposium is available in PDF:
DOWNLOAD : Proceeding_7th_ARRCN_Symposium (Pdf. 1.44 MB)
Current Information on Migratory raptor and its conservation efforts in Indonesia
Asman Adi Purwanto1, Zaini Rakhman1, Agus Sriyadi B. Sutito & Ikeu Srirejeki2
1) Raptor Indonesia; Jl. Tumenggung Wiradiredja No. 216 Cimahpar, Bogor 16155, West Java, Indonesia. Email: asmanadi@raptorindonesia.org , zaini@raptorindonesia.org
2) Dit.KKH-PHKA Ministry of Forestry Indonesia, Manggala Wanabakti Building Blok IV. 7 Floor JL, Gatot Subroto, Jakarta – Indonesia – 10270 asbsutito@yahoo.com , ikeusrirejeki@yahoo.com
Abstract: Several references mention that from 56 species of migratory raptors in Asia, 25 of them are recorded in Indonesia. We compiled current observation data on 2010 which collected from several locations in Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali and Lombok Strait that recorded approximately 55,657 Individuals which dominated by Chinese Goshawk Accipiter soloensis 78,36%, Oriental Honey Buzzard Pernis ptilorhychus dan Japanase Sparrowhawk Accipiter gularis. In other hand, more than 230,214 Individuals was record crossed over Sangihe Island from Philippine to Wallacea region. Continue reading
Cover
Adalah Asian Raptor Research & Conservation Network (ARRCN) yang menjadi leader dalam pengerjaan buku panduan Field Guide To Raptors of Asia Vol.1: Migratory Raptors of Oriental Asia. Saya sendiri lupa kapan diminta oleh sekretarian ARRCN mengenai data raptor migran yang masuk ke Indonesia baik populasi maupun site pengamatan.
Sebuah pencapaian yang luar biasa di saat banyak kawan-kawan pengamat burung yang merindukan lahirnya sebuah buku baru yang dapat di gunakan sebagai acuan. Selama ini kita menggunakan buku yang sudah lama dan belum ada update yang baru padahal banyak temuan baru. Buku panduan burung yang cetak beberapa tahun lalu (Cetak ulang) ternyata tidak menghadirkan sesuatu yang baru karena banyak data baru yang tidak di masukan ke dalam cetakan ke-dua. Ya, banyak yangg kecewa, walaupun akhirnya buku itu tetap di pakai. Continue reading
Masih ingat dengan Jakarta Birdwatcher’s Community(JBC)? Ya, mereka adalah sekelompok mahasiswa yang memiliki hobi pengamatan burung. Sampai tahun 2007-an JBC beranggotakan komunitas pengamat burung dari 4 Universitas. Universitas Indonesia, Universitas Nasional, Universitas Negeri Jakarta dan Univaersitas Islam Asyafiah.
Seiring berjalanya waktu sepertinya mereka vakum dalam dunianya. Tidak bisa di pungkiri kesibukan para pengurus mungkin yang jadi kendala dan anggota akhirnya jalan-jalan sendiri. Continue reading