Hari pertama di tahun 2015 Saya awali dengan pengamatan burung di Bukit Plawangan, Taman Nasional Gunung Merapi. Sama seperti awal tahun 2014 lalu pun saya awali dengan ngamati burung di lokasi yang sama. Seperti sudah tidak ada tempat lain lagi untuk memanfaatkan hari libur sehingga saya dan beberapa kawan kembali lagi ke lokasi itu. Meskipun sebenarnya ada.
Plawangan yang berada di lereng selatan Gunung Merapi merupakan lokasi pengamatan burung di Jogja untuk burung – burung hutan dan pegunungan. Kawasan tersebut merupakan kawasan merapi yang kondisi hutannya masih terbilang lumayan bagus sebagai habitat burung karena di lokasi itu masih bisa dijumpai beragam jenis burung.
Sesuai jadwal yang disepakati, pukul 07.30 WIM (Waktu indonesia merapi) kami kumpul di pelataran parkiran Tlogo Nirmolo atau warung samping parkiran. Suasana parkiran tidak seperti hari – hari biasa, lumayan banyak yang sedang beraktifitas, mungkin sisa – sisa malam tahun baru.
Pengamatan dimulai pukul 08.lebih sedikit. Burung Ciung Batu Kecil Sunda (Myophonus glaucinus) yang biasanya menyambut di Tlogo Nirmolo tidak terlihat. Suaranya pun tidak terdengar. Padahal kalau terlihat si doi mau kami foto. Syukur-syukur kemunculannya dibarengi dengan sesuatu yang beda. Misal makan ular seperti beberapa waktu lalu ketika rombongan dari bandung hunting foto di lokasi itu.
Burung Srigunting Kelabu (Dicrurus leucophaeus) merupakan burung pertama yang teramati dan terfoto. Suaranya memang cukup nyaring terdengar ketika kami di lokasi taman, tapi wujudnya tidak terlihat. Dua burung yang sedang asik mencari makan sesekali bertengger pada dahan dan ranting kering yang terbuka.
Srigunting Kelabu merupakan burung yang umum di Tlogo Nirmolo sampai ke bukit plawangan. Pun pada awal tahun 2014 saya juga ketemu dengan jenis yang sama, dengan kondisi cuaca yang hampir mirip. Mendung.
Selain Srigunting kelabu, burung lain yang akhirnya berhasil terfoto adalah Ciu Besar (Pteruthius flaviscapis) yang sedang sibuk mencari makan. Terlihat individu dewasa baik jantan maupun betina bersama dengan individu muda jantan (foto atas).
Seolah tak lagi peduli dengan kehadiran manusia di sekitarnya, ciu besar ini asik dengan aksinya mencari makan. Jarak terdekat bisa mencapai 2 meter dari pengamat. Bukan murahan tapi murah hati karena mau mendekat ke pengamat dan pemotret disaat cuaca yang kurang bagus. Si Jantan dewasa ini datang tanpa dipancing suara ketika kami sedang nongkrong di warung pertigaan antara Goa Jepang dan Bukit Plawangan. Tak mau melewatkan kesempatan itu mereka yang menggunakan kamera obras langsung menekan shuter kamera masing-masing.
Oia, sampai lupa. Diantara Ciu Besar yang sedang sibuk mencari sarapan ada beberapa Opior Jawa (Lophozosterops javanicus) yang juga sedang hunting kuliner pagi. Burung endemik Jawa dengan lain Grey-throated White-eye itu bergabung dengan jenis lain yang salah satunya adalah si Ciu yang tak memabukan seperti Ciu dari Banyumas.
Tidak banyak burung yang terlihat sepanjang jalan menuju bukit plawangan. Hanya beberapa suara yang sesekali terdengar dari balik semak ketika tiba-tiba se-ekor Brinji Gunung (Ixos virescens) mendatangi pohon yang sedang berbuah. Brinji gunung merupakan burung terakhir di sepanjang pengatan di jalur bukit plawangan. Yang ramai hanya pengunjung yang ingin menuju puncak.
Pengamatan dimulai dari Tlogo Nirmolo sampai ke Puncak Plawangan (pas pemancar) kemarin itu sekitar 3 jam perjalanan. Kalau pengamatannya serius mungkin bisa saja lebih. Akhirnya saya sampai juga dii plawangan bagian atas, meskipun tak benar-benar sampai di puncaknya. Di atas cuma dua jenis burung yang kami lihat. Sikepmadu Asia (Pernis ptilorhyncus orientalis) 3 individu terbang mengarah ke Turgo dan 2 Individu Sikatan Ninon (Eumyias indigo). Sisanya adalah pengunjung yang ingin melihat merapi dari dekat.
Tambahan jenis ketika turun dari plawangan adalah Burungmadu Gunung (Aethopyga eximia) jantan dan betina. Lalu, ditambah lagi suara dari Berencet Kerdil (Pnoepyga pusilla). Berencet kerdil si burung ghaib yang cuma kedengeran suranya saja wujudnya seakan enggan ketemu manusia. Meski sudah kami pancing dengan suara si doi tetap tidak mau muncul.
Sebagai penutup pengamatan awal tahun adalah Sikatan Belang dan Sikatan Ninon di Taman Tlogo. Tohanks bung Towok pinjaman External Flashnya. berkat flashmu foto ini jadi lebih bagus.
Berikut jenis yang tercatat selama pengamatan.
- Crested Serpent Eagle / Elangular Bido
- Oriental Honey Buzzard(3) / Sikepmadu Asia ras Migran
- Indigo Flycatcher / Sikatan Ninon
- Javan Grey-throated White-eye / Opior Jawa
- Ashy Drongo / Srigunting Kelabu
- White-browed Shrike-Babbler/Pied Shrike-babbler / Ciu Besar
- Pygmi Wren-babler (song) / Berencet Kerdil
- Little Pied Flycatcher / Sikatan Belang
- Sunda Whistling Thrush (song) / Ciungbatu Kecil Sunda
- White-flanked Sunbird / Burungmadu Gunung
- Sooty headed Bulbul / Cucak Kutilang
- Velvet-fronted Nuthatch / Munguk Beledu
- White-bellied Fantail / Kipasan Bukit
- Chestnut-backed Scimitar-babbler / Cicakopi Melayu
- Javan Hawk-eagle / Elang Jawa
- Javan Fulvetta / Wergan Jawa
- Oriental White-eye / Kacamata Biasa
- Lineated Barbet / Takur Bultok
- Grey-cheeked Bulbu / Empuloh Janggut
Dan yang terakhir adalah Foto bareng itu penting,.